Minggu, 01 November 2015

Uniknya Kehidupan di Desa-desa Adat


Bagi Anda yang tinggal di kota besar, pastilah seringkali jenuh dengan kehidupannya yang serba keras. Jalanan yang macet, sinar matahari yang menyengat karena terbatasnya pepohonan atau langit yang terhalang oleh gedung-gedung bertingkat. Bahkan ketika pergi berlibur pun, terkadang kita juga menjumpai situasi yang tak jauh berbeda. Nah, apa Anda tertarik untuk mendatangi kawasan yang masih tradisional? ada nyatanya desa-desa seperti ini di negara kita.

Kampung Naga
Bagi warga Jakarta, tak terlalu jauh dari kota Anda, ada Kampung Naga. Tepatnya, di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu. Kampung ini ada pada jalan yang menghubungkan Tasikmalaya dan Bandung, via Garut.

Kehidupan di kampung ini masih serba tradisional. Penduduknya begitu berusaha untuk menjaga kehidupan yang ditinggalkan oleh leluhur mereka. Salah satu yang sangat khas adalah rumah mereka. Atapnya dibuat dari daun rumbia, daun kelapa atau ijuk. Dinding rumahnya terbuat dari anyaman rotan sedangkan pintu mereka dibuat dari rotan. Di setiap pintu ini diberi penolak bala, seperti yang diajarkan oleh para leluhur mereka. Kampung ini menjadi objek kajian antropologi, seperti pemukiman Badui.
Image: travel.kompas

Desa Panglipuran
Bingung cuma jalan-jalan di sekitar hotel di Bali? Sesekali cobalah mengunjungi Desa Panglipuran. Berada di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli. Desa yang memenangkan penghargaan Kalpataru ini sering dikunjungi oleh wisatawan asing. Singkat kata, Panglipuran bermakna tempat suci untuk mengenang para leluhur. Rumah mereka, juga menjadi ciri khas dari desa ini. Rumah-rumah di sini seluruhnya dibuat nyaris sama persis dan ditata begitu rapi.

Kawasan ini begitu sejuk, udaranya juga segar karena tidak ada kendaraan bermotor di kawasan ini. Sebagai tips, datanglah ke daerah ini sebelum atau sesudah hari raya Galungan. Anda akan melihat penjor berbaris rapi di sepanjang pemukiman ini dan gadis-gadis Desa Panglipuran berpakaian adat untuk menuju pura.
Image: lelungan-indonesia

Desa Sillanan
Secara administratif, desa ini berada di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja. Jika datang ke sini, Anda akan menemui rumah-rumah adat (tongkonan) dan lumbung padi yang usianya sudah sangat tua. Pada tiap tongkonan, terdapat tanduk-tanduk kerbau yang disembelih pada suatu upacara adat. Banyaknya tanduk kerbau ini juga melambangkan status sosial masyarakat setempat. Di sini juga masih terdapat kubur batu (menhir). Untuk mengelilingi area ini, berkelilinglah dengan penduduk.


Wah, senang rasanya melihat masih ada sekelompok orang yang terus berusaha menjaga kebudayaan asli Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar