Senin, 31 Agustus 2015

Menikmati Cantiknya 17 Pulau di Taman Laut 17


Berlokasi di Kecamatan Riung, Nusa Tenggara Timur. Taman laut ini merupakan gugusan pulau-pulau kecil dan besar yang kawasannya tersebar di sepanjang Toro Padang sampai Pulau Pangsa. Dinamakan Taman Laut 17 Pulau Riung, untuk memudahkan orang mengingat nama pulau ini, yang serupa dengan tanggal kemerdekaan negara kita. Selain itu, memang pulau besar di kawasan ini, berjumlah 17. Terbayang berapa luas hamparan keindahan lautan kalau Anda berkunjung ke sini?

Beberapa pulau tersebut, diantaranya adalah Pulau Ontoloe yang merupakan pulau terbesar, Pulau Pau, Pulau Kolong, dan sebagainya. Saking luasnya, gugusan kepulauan ini mencakup 5 desa sekaligus.



Hamparan pantai, hutan kering di daratan dan jejeran pohon bakau di pesisirnya, pastilah sebuah pemandangan yang memukau. Bintang di gugusan pulau ini tentu saja kehidupan bawah lautnya. Air biru yang jernih dan pasir putih bersih menjadikan hewan-hewan dan terumbu karang yang ada, bisa dilihat dengan jelas. Pulau Rutong dan Pulau Tiga adalah lokasi terbaik untuk melakukan snorkeling.

Lain dengan Pulau Ontoloe yang didiami oleh ribuan kelelawar. Di sekitar pulau ini dan di daerah perbukitan sekitar, menjadi rumah biawak raksasa Riung, yang disebut dengan “mbou”. Hewan asli lainnya dari kawasan ini adalah rusa timor, ayam hutan, burung gosong dan masih banyak lagi.

Tak banyak penginapan di daerah ini, hanya ada beberapa bungalow saja dan beberapa tempat makan. Anda pun disarankan untuk memulai petualangan Anda di pagi hari. Anda bisa menggunakan jasa nelayan sekitar untuk berkeliling di sekitar pulau

Untuk mencapai wilayah ini, Anda mesti ‘berjuang’ melewati jalan di bukit yang berliku-liku, masih kurang?  Dengan jurang di sampingnya. Tapi, semuanya akan terbayar begitu Anda sampai dan menyaksikan ‘surga lautan’ di Taman Laut 17 tersebut.

Lokasi yang cocok sebagai alternatif pelesir ke Lombok? Siapkan beberapa hari Anda spesial untuk  menjelajahi indahnya bentangan Taman Laut 17. 
Image: wisata.nttprov

Minggu, 30 Agustus 2015

Menapak Jembatan Cinta di Pulau Tidung


Bagi Anda yang tinggal di Ibu Kota Jakarta, pastilah sesekali ingin pergi berlibur. Melepas penat setelah setiap hari merasakan macetnya Jakarta, terpapar polusi dan banyaknya pekerjaan. Tapi kehidupan Jakarta yang mahal, bisa jadi menyulitkan Anda menyisihkan uang untuk pelesir.

Pengin merasakan segarnya udara pantai dan menikmati indahnya lautan? Jika belum cukup tabungan untuk jalan-jalan ke Bali atau Lombok, kenapa tidak mengunjungi lokasi yang dekat dengan Anda? Tak perlu menunggu waktu cuti datang. Yuk, ramai-ramai pelesir ke Pulau Tidung.

Pulau Tidung adalah salah pulau dari gugusan Kepulauan Seribu, Jakarta. Jaraknya sekitar tiga jam dengan kapal dari Muara Angke. Bermodalkan biaya naik kapal, pastinya lebih henat, kan? Pulau ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil, yang keduanya dihubungkan dengan sebuah jembatan panjang, yang oleh masyarakat setempat, disebut dengan jembatan cinta.

Pulau Tidung Besar, bisa dikatakan bukanlah pulau yang tenang, karena di sini ramai dengan penduduk. Warung, kantor polisi hingga sekolah, ada di sini. Berbeda dengan Pulau Tidung kecil yang tidak ada penduduknya.

Kawasan Pulau Tidung, selain menjadi lokasi wisata, juga menjadi kawasan pengembangbiakan mangrove dan penelitian terumbu karang. Ada beberapa permainan air yang bisa Anda lakukan di sini. Atau, ciptakan sendiri permainan Anda dengan teman-teman. Sembari memasak hidangan laut, wah, suasana berlibur pasti semakin meriah.

Jika tak ingin repot, Pulau Tidung adalah salah satu objek wisata yang paling banyak paket penawarannya. Coba saja Anda search di internet, banyak sekali agen perjalanan yang menyediakan kegiatan berlibur ke sini, harganya pun bersaing.

Mari, ajak teman-teman pelesir ke pulau Tidung, menikmati indahnya pulau dengan bersepeda bersama.

Image: bonjourbag

Sabtu, 29 Agustus 2015

Indahnya Laut Biru di Pulau Kanawa


Daerah timur Indonesia nampaknya memang bergelimang akan keindahan pantainya. Selain pantai berpasir pink di Labuan Bajo, Pulau Kanawa, yang mungkin masih asing bagi Anda, juga patut diperhitungkan. Terutama bagi mereka yang memiliki hobi diving dan snorkeling.

Masih di daerah Flores, Nusa TenggaraTimur, Pantai Kanawa bisa dicapai sekitar satu jam dari Labuan Bajo. Untuk sampai ke sini, biasanya dengan menaiki speedboat.

Apa yang bisa Anda nikmati di pulau ini yang disewa oleh orang Italia ini? Sudah pasti keindahan alam bawah lautnya. Dengan laut biru kehijauan yang begitu bening, nikmati cantiknya kumpulan terumbu karang, ikan-ikan kecil yang berwarna-warni, ikan pari raksasa dan penyu. Tidak ketinggalan si ikan unik, mola-mola. Pulau ini juga menjadi habitat bagi beberapa jenis hewan liar seperti rusa dan burung.

Kegemaran wisatawan lainnya di pulau ini adalah memegang biota laut yang bersembunyi di pasir ketika air surut di sore hari, bintang laut atau kepiting-kepiting kecil misalnya. Ketika matahari terbenam, cobalah naik ke bukit untuk menikmati indahnya pemandangan.

Anda tidak perlu buru-buru pulang ke daerah kota jikalau ingin menginap di pulau ini, karena sudah tersedia beberapa cottage, meskipun tidak mewah. Ingin menyewa perlengkapan diving pun, di sini sudah ada diving center.

Informasi untuk Anda, kabarnya, jika Anda menginap di sini, air di penginapan Anda cuma akan diisi sekali sehari, mengingat air tawar adalah sesuatu yang berharga di sini. Kemudian, listrik di pulau ini hanya hidup pada jam 6 sore sampai jam 11 malam. Setelah itu, Anda hanya akan mendapat cahaya dari bintang-bintang yang bertaburan di atas pulau. Jika butuh listrik, untuk mengisi baterai kamera misalnya, bisa Anda dapat di restoran. Jangan lupa untuk memesan kamar lebih dulu sebelum tiba di sini.

Image: kidnesia

Baca juga:

Kamis, 27 Agustus 2015

Tenun Ikat Kian Terkenal


Tenun ikat, adalah salah satu kain yang menjadi ciri khas dari Indonesia. Sesuai dengan namanya, proses pembuatan kain ini adalah dengan cara manual, yaitu dengan alat tenun. Kain ikat yang sudah jadi, bisa dijadikan pakaian, perlengkapan mebel hingga hiasan.

Bukan main susahnya untuk membuat selembar kain ikat, prosesnya begitu panjang dan rumit. Sebelum mulai ditenun dan diwarnai, masing-masing helai benang diikat dengan tali plastik sesuai dengan motif atau corak yang diinginkan. Nah, ketika dicelup dalam pewarna, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tadi, tidak akan terwarnai. Untuk kain ikat ganda, digunakan teknik penggabungan benang pakan (yang melintang) dan benang lungsin (yang memanjang dari atas ke bawah). Melihat tingkat kerumitannya, jangan heran kalau harganya mahal.

Bicara soal jenis, ada banyak macamnya, yaitu yang berasal dari Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores dan Timor. Di daerah Karangasem, Bali, memiliki satu-satunya kain yang menggunakan teknik ikat ganda, namanya kain gringsing.

Beda daerah, beda pula fungsi dan coraknya. Biasanya, corak yang dipakai, melambangkan legenda atau hewan khas daerahnya. Sedangkan fungsi kain ini secara umum adalah sebagai busana dalam acara-acara adat, mahar perkawinan, alat tukar, hadiah sebagai penghargaan bagi tamu yang datang dan status sosial seseorang.

Kain ikat dari tanah NTT misalnya, kain yang dikenal dengan sebutan kain tenun ini, menjadi tradisi turun temurun yang harus dilestarikan. Bahkan, keahlian menenun menjadi indikator bagi seorang wanita untuk siap dan pantas dinikahi.

Sekarang ini, tenun ikat sudah banyak dijadikan pakaian sehari-hari, seperti pada rok, kemeja atau bahkan blazer. Ketenaran tenun ikan semakin menjadi setelah banyak dipakai oleh designer lokal mau pun internasional.

Image: kupang.tribunnews

Rabu, 26 Agustus 2015

Meriahnya Jajanan Khas Bandung


Jalan-jalan ke Kota Bandung tak pas rasanya kalau tidak berbelanja ke factory outlet dan menikmati jajanan khas. Mungkin, Bandunglah kota yang paling banyak jenis jajanannya. Kreatif dan mau mencoba, mungkin itulah kalimat yang tepat. Yuk, kita cicipi..

  • Cireng. Aci digoreng, jajanan ini populer di daerah Priangan. Camilan yang terkenal di tahun 80-an ini awalnya didominasi rasa bawang putih di dalamnya. Berganti zaman, pembuat cireng pun semakin kreatif. Dari isi bakso, sosis sampai keju, lengkap, deh!
  • Cilok. Kenalkan ‘saudaranya’ cireng, cilok. ‘Aci dicolok’. Bedanya dengan cireng, cilok memakai saus tambahan, seperti bumbu kacang pada siomay.
  • Cimol. Masih soal aci. Cimol, atau aci digemol, maksudnya, aci yang dibulat-bulatkan. Biasanya, cimol ‘ditemani’ dengan saus asam jawa, yang terbuat dari bahan sederhana seperti air, gula merah, gula pasir, cabai, bawang putih dan air asam jawa.
    Image: duniakuliner88
  • Colenak. Atau ‘dicocol enak’. Jajanan ini terbuat dari peuyeum (tape singkong) yang dibakar kemudian disajikan dengan saus yang terbuat dari parutan kelapa dan gula merah.
  • Seblak. Seperti kerupuk yang direndam bumbu, kira-kira begitulah jajanan Bandung yang satu ini. Ada seblak basah, ada seblak kering. Bumbunya gurih, pedas, bikin susah berhenti mengunyah. Kalau ingin membawa seblak untuk oleh-oleh, sekarang sudah banyak seblak yang dijual dalam kemasan.
  • Surabi bandung. Sekilas bentuknya mirip dengan pancake. Ada daerah lain yang juga terkenal dengan serabi, Solo misalnya, tapi bentuk dan rasanya sedikit berbeda dengan surabi bandung.
  • Mi kocok bandung. Kenyang dengan camilan? Mari makan berat. Jajal mi kocok bandung, yuk.
  • Es goyobod. Apa bedanya dengan es yang lain? Es ini ditambah dengan potongan adonan hunkue. Ditambah dengan buah alpukat dan kelapa muda. Pas benar untuk penutup setelah kenyang makan camilan khas Bandung.
    Image: resep82

Bicara soal makanan, perut jadi lapar. Jadi pengin cepat-cepat wisata ke Bandung, ya? Mari menginap sejenak di Kota Bandung, banyak, kok, hotel murah di Bandung.

Selasa, 25 Agustus 2015

Candi-candi di Pulau Sumatra



Kata siapa candi hanya ada di Pulau Jawa? Di Sumatra juga ada, loh. Memang, tidak sebanyak candi di Pulau Jawa, pola bangunannya juga berbeda. Candi di Sumatra, bisa dibilang ukurannya lebih kecil, yang lebih parah, rata-rata kondisinya rusak, masih berantakan atau bahkan baru ditemukan sebagian-sebagian saja.

Candi Muara Takus
Candi Muara Takus adalah sebuah candi Budha yang terletak di Kabupaten Kampar, Riau. Di dalam kompleks ini ada beberapa candi, yaitu Candi sulung (tua), Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka. Sampai sekarang, belum diketahui dengan pasti, kapan kira-kira candi dibangun, tapi diperkirakan, candi ini berhubungan dengan Kerajaan Sriwijaya.

Beda dengan candi-candi di Jawa yang biasanya dibuat dengan batu pegunungan, candi ini dibuat dari pasir, tanah liat dan batu sungai. Mungkin inilah yang membuat warnanya terlihat berbeda, ya. Di beberapa bagian candi ini ditemukan hiasan-hiasan berupa bunga lotus dan teratai, kabarnya, dulu juga ditemukan beberapa arca berbentuk singa.
Image: gosumatra

Candi Muaro Jambi
Kabarnya, Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian Hindu-Buddha yang terluas di Indonesia. Tersebar luas di sepanjang tepian sungai Batanghari. Diperkirakan, candi ini adalah peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Di dalam kompleks ini, sudah ada sembilan candi Budha yang selesai dipugar, diantaranya adalah Candi Kotomahligai, Candi Astano dan Candi Gumpung.

Tak jauh dari candi-candi ini, ada danau buatan yang katanya, dulu digunakan sebagai tempat pemandian para raja. Kabarnya lagi, setidaknya ada 110 candi di kawasan ini, yang terbagi dalam 39 komplek.
Image: nahini
Candi Bahal
Candi Bahal, atau yang juga dikenal dengan sebutan Biaro Bahal, atau Candi Portibi adalah kompleks candi Budha yang terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Candi terluas di Sumatera Utara ini terbagi dalam tiga komplek, yaitu Candi Bahal I, Bahal II dan Bahal III. Sebetulnya, Candi Bahal hanyalah satu dari sekian banyak candi di area Padanglawas (padang luas), tapi Cuma candi ini yang sudah selesai di renovasi, sisa candi lainnya masih berupa reruntuhan. Candi lainnya masih ada sekitar sepuluh lagi, misalnya Candi Barumun, Candi Nagasaribu dan Candi Sipamutung. 

Di area Candi Bahal I bisa dilihat adanya hiasan berupa arca makara, atau hewan yang ada dalam mitos, yaitu hewan yang setengah berbadan ikan setengahnya lagi buaya. Di dalam mulutnya yang menganga, terdapat kinari, yaitu burung berkepala manusia.

Image: harunharahap

Bisa dikatakan, hingga sekarang, baru candi-candi di atas saja yang sudah bisa dinikmati keberadaannya, karena banyak candi yang belum diperbaiki. Bahkan, di Sumatra Selatan saja, yang menjadi pusat kerajaan Sriwijaya, hanya ada reruntuhan gapura yang diperkirakan milik kerajaan tersebut. Entahlah, mungkin memang belum ditemukan.


Baca juga:

Minggu, 23 Agustus 2015

Lokasi Foto Prewedding Favorit (Part 2)


Sudah baca, kan, artikel lalu mengenai lokasi-lokasi yang menjadi incaran untuk melakukan prewedding? Pada artikel Lokasi Foto Prewedding Favorit (Part 1), saya membahas khusus daerah Bali. Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas beberapa lokasi lainnya.

PIK, Jakarta
Terletak di ujung kota Jakarta, lokasi ini kian diburu banyak pasangan. Tepatnya di hutan mangrove kawasan Pantai Indah Kapuk. Seperti di area hutan mangrove lainnya, di sini terdapat jalan setapak (jembatan) dari kayu yang cantik, berpadu dengan hijaunya pepohonan yang rimbun. Katanya, sih, suasananya seperti hutan mangrove yang ada di Bali. Soal biaya, pasangan yang akan melakukan sesi foto, dikenakan biaya sebesar satu juta rupiah. Mahal? Tidak juga, mengingat kalau Anda memakai jasa sewa studio, akan lebih mahal. Terus, daripada mahal-mahal pergi ke Bali? Kan, di sini lebih terjangkau.

Tips, kalau ingin berfoto di sini, jangan lupa pakai sunblock dan bawalah lotion anti nyamuk. Jika ingin berganti pakaian dan beristirahat makan, tenang saja, semua tersedia di sini.
Image: gebyarpernikahan



Kota Tua, Jakarta
Batavia lama atau oud Batavia, memang dari dulu seringkali dijadikan lokasi untuk pengambilan foto prewedding. Biasanya, para pasangan yang berfoto di sini, menggunakan pakaian gaya kuno atau tradisional (kebaya), sesuai dengan bangunan-bangunan antik yang masih berdiri di sini. Tidak dipungut biaya jika ingin berfoto di sini, kecuali jika ingin mengambil foto di dalam gedung tertentu. Yang pasti, jika ingin melakukan foto prewedding di sini, bersiap-siaplah ditonton banyak orang.
Image: metronews

Pulau Bidadari
Kalau Anda ingin berfoto dengan suasana pantai yang cantik, cobalah datang ke Pulau Bidadari. Letaknya tidak jauh dari Jakarta. Dari kawasan Ancol, cuma membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai ke lokasi ini dengan speedboat. Selain menikmati lautan nan cantik, di sini juga ada beberapa bangunan peninggalan sejarah.
Image: adrianaden

Hotel GH Universal
Mari beralih ke Bandung. Lokasi ini pas sekali jika Anda ingin melakukan foto prewedding bertemakan western. Begitu memasuki area hotel ini, rasanya seperti sedang berada di Eropa sana. Hotel ini menyediakan paket khusus untuk melakukan foto prewedding, tapi harganya, selangit!
Image: itofficialweb

Kawah Putih
Masih di Bandung, tempat ini adalah salah satu lokasi favorit warga Bandung. Bahkan, banyak juga pasangan dari Jakarta yang membuat foto di sini. Apalagi kalau bukan karena kecantikan alamnya. Kawah putih, dipadukan dengan gown berwarna terang, terbayang, kan, betapa memukau hasil foto Anda nanti? Selain itu, menurut informasi, pemandangan sunset di sini juga sangat indah, jadi Anda bisa mendapat beberapa tema sekaligus. Lagipula, biaya masuk ke sini sangat murah. Jadi, setelah selesai berfoto, Anda bisa wisata kuliner di kota Bandung.
Image: wikipedia


Semoga ulasan ini memberi Anda inspirasi, ya.

Baca juga:
Kondisi Bandara Soekarno-Hatta

Sabtu, 22 Agustus 2015

Menjelajah Dieng, Si Negeri Para Dewa


Dataran Tinggi Dieng, yang terletak di Kabupaten Wonosobo, adalah kawasan vulkanik yang hingga sekarang masih aktif. Nama Dieng, berasal dari bahasa Kawi, yaitu ‘di’ yang berarti gunung atau tempat dan ‘hyang’, yang artinya dewa. Itulah mengapa, Dieng memiliki julukan ‘pegunungan, tempat para dewa’. Apa saja yang bisa kita nikmati di dearah Dieng?

Telaga Warna
Selain cantik, objek wisata yang satu ini bisa dikatakan unik, karena warna air di telaga ini, bisa berubah-ubah. Terkadang, warnanya hijau, kadang biru, kuning atau merah jambu. Hal ini  terjadi karena adanya kandungan belerang. Disarankan, kalau ingin menyambangi telaga ini, datanglah pagi sampai siang hari, karena menjelang sore, area ini biasanya bakal tertutup kabut.
Image: exploredieng

Candi Dieng
Ada banyak candi di kawasan Dieng. Candi-candi ini merupakan peninggalan dari dinasti Sanjaya pada abad ke tujuh, dan merupakan candi Hindu tertua di Jawa. Candi Dieng dibangun sebagai persembahan untuk Dewa Shiwa. Kabarnya, candi-candi ini dulu sempat terkubur dalam rawa dan tak disengaja ditemukan oleh seorang tentara asal Inggris yang sedang berlibur di tahun 1814. Kumpulan candi ini dibagi menjadi tiga komplek plus satu candi yang berdiri sendiri. Nama-nama di sini diambil dari nama wayang, dari kitab Mahabrata.

Bentuk candi yang indah, dengan latar belakang pegunungan hijau. Siapa yang kepengin datang kemari?
Image: coretanpetualang


Bukit Sikunir
Bukit ini disebut-sebut sebagai salah satu spot terbaik untuk melihat matahari terbit. Maka jangan heran, walaupun untuk mendaki tempat ini terbilang susah, karena terjal dan sangat dingin, tetap saja bukit ini menjadi incaran para pendaki. Sebaiknya kalau ingin ke sini, memakai jasa guide ya.
Image: Adivlado

Gunung Prau
Gunung Prau merupakan puncak tertinggi di daerah Pegunungan Dieng. Entah kenapa, ada yang menyebut gunung ini dengan sebutan bukit Teletubbies. Terdiri dari perbukitan, di sini terdapat hamparan bunga. Pemandangan bukit ini? Luar biasa indah.
Image: diengbackpacker

Kawasan Dieng sangat tepat dijadikan sebagai ‘pelarian’ dari lelahnya hidup di kota besar. Sesekali menyegarkan mata dengan pemandangan serba hijau, mendengarkan suara angin dan rasakan dingin yang menusuk tulang di pagi hari. 

Baca juga:
Mengenal Ragam Ulos

Kamis, 20 Agustus 2015

Mengenal Ragam Ulos




Ulos, artinya ‘kain’, yang secara turun temurun digunakan oleh masyarakat Batak, Sumatra Utara. Sama seperti songket, ulos dibuat dengan cara ditenun. Tidak sekadar kain, ulos tidak digunakan secara sembarang. Ulos tak pernah ketinggalan dalam upacara adat suku Batak.

Diceritakan, dalam pemikiran leluhur suku Batak, ada tiga unsur yang memberi kehidupan pada manusia, yaitu nafas, darah dan kehangatan. Nah, mengulosi, berarti memberikan kehangatan. Mengingat orang Batak dulu, hidup di daerah yang dingin. Ulos memiliki nilai budaya, sehingga jenis dan fungsinya pun berbeda.

Didominasi dengan warna merah, hitam dan putih, terkadang Ulos dipadukan dengan benang emas atau perak. Dulu, memang ini adalah kain adat, tapi sekarang sudah banyak Ulos khusus souvenir. Tertarik ke Medan untuk membeli kain ini? Mari kita kenali dulu beberapa jenis Ulos (dari berbagai sumber).

  • Ulos Manggiring. Ulos ini diberikan pada anak pertama yang baru lahir, dengan makna, supaya si anak kelak bisa membimbing adik-adiknya dengan harapan, juga tradisi Batak.
  • Ulos Bintang Maratur. Adalah lambang dari suka cita. Biasanya diberikan pada pengantin atau mereka yang memiliki hajatan.
  • Ulos Antak-antak. Sebaliknya, ulos ini adalah simbol duka cita. Ulos ini dipakai ketika sedang melayat. Ulos sejenis ialah Ulos Bolean.
  • Ulos Tur Tur. Kain ini diberikan kakek atau nenek pada cucunya sebagai kain gendongan.
  • Ulos Ragi Hotang. Biasanya dijadikan hadiah untuk pengantin yang sedang mengadakan upacara adat pernikahan
  • Ulos Ragi Harangan. Sebagai hantaran yang dibawa oeh pengantin wanita. Ulos serupa adalah Ulos Ragi Pakko.
Masih ada banyak jenis Ulos lainnya, kabarnya ada sembilan belas jenis Ulos. Adapun beberapa jenis Ulos telah punah karena tidak diproduksi lagi, misalnya Ulos Raja, Ulos Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput dan Ulos Sibolang. Sayang sekali, ya, salah satu kain yang kekayaan tanah air harus punah seperti ini. Mungkin tidak cuma Ulos yang sekarang mulai dilupakan, kain-kain tradisional dari daerah lain juga mulai jarang digunakan, terutama oleh generasi muda.

Bagi Anda yang mungkin memiliki pengetahuan dan informasi lebih banyak mengenai Ulos, silakan berbagi pada kolom komentar.

Image: indonesiatravel

Baca juga:

Rabu, 19 Agustus 2015

Kapel-kapel Cantik di Bali


Anda sedang merencanakan pernikahan? Kira-kira, di mana Anda ingin melangsungkan acaranya? Kalau belum terpikirkan, saya ingin memberikan informasi tentang chapel cantik yang ada di Bali.

Infinity Chapel
Terletak di daerah Tanjung Benoa, kapel berbentuk segitiga ini membentuk arah menuju ‘surga’. Letaknya begitu unik, kapel dibuat mengapung dua meter di atas laut, dipadukan dengan indahnya batu marmer. Untuk area kapel, bisa menampung hingga 60 orang tamu, sedangkan area outdoornya bisa untuk 300 orang tamu (informasi ini harus dikonfirmasi lebih lanjut).
Image: axioo



The Ritual Bali Wedding
Terletak di Suluban Beach, Uluwatu, kapel menawan ini memiliki pandangan birunya hamparan Samudera Hindia. Lokasi ini juga menyediakan beberapa villa untuk tamu dan bagian indoornya hanya mampu memuat 40 orang tamu. Jadi, kapel ini cuma bisa dipakai kalau Anda menginginkan pesta bersama orang-orang terdekat saja. Kalau tetap ingin menggunakan area ini, bisa memakai area lainnya (café) dan taman yang cukup hingga 200 orang tamu.
Image: baliholidaywedding


Blue Heaven
Adalah lokasi baru yang dikelola oleh Blue Point Bay Villas and Spa. Terletak di tebing, menghadap langsung ke Pantai Padang-padang yang sangat terkenal itu. Di area kapel ini juga terdapat kolam yang cantik. Bentuknya memang tidak sedramatis kapel-kapel lain di Bali, kapel ini simpel namun tetap cantik dan romantis. Tempatnya luas, memiliki area indoor dan outdor sekaligus.
Image: destarbaliwedding


Tirtha Uluwatu
Berlokasi di daerah Uluwatu, ujung selatan Bali. Perpaduan indahnya pemandangan alami Uluwatu dengan bentangan Samudera Hindia, dijamin membuat upacara pernikahan Anda semakin tak terlupakan. Point tambahan, jika Anda berminat menggunakan lokasi ini, segala keperluan akomodasi Anda bisa dibantu oleh mereka. Praktis, kan?
Image: baliweddingsolutions


Pearl Chapel
Kapel ini juga terletak di daerah Nusa Dua. Kapel yang terbuat dari kaca menjadikan Anda mendapatkan pemandangan indahnya lautan yang tak terbatas. Area kapel ini sangat terbatas, cukup untuk 50 orang tamu. Anda juga bisa menggunakan area taman yang luas jika ingin mengundang keluarga besar dan teman-teman.
Image: samabe


Cantik-cantik sekali, ya? Mulailah meriset tempat-tempat yang sekiranya menjadi impian pernikahan Anda. Pastinya, sesuaikan dengan budget, ya. Informasi tambahan, beberapa kapel di atas menyediakan tempat untuk melakukan foto prewedding. Jangan lupa, nanti, mumpung ada di Bali, sekalian saja overstay untuk menikmati honeymoon


Baca juga:

Selasa, 18 Agustus 2015

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Liburan


 Pergi liburan, tidak semata-mata pesan tiket pesawat dan booking hotel online. Segala kemudahan teknologi sekarang ini, bisa jadi justru membuat Anda lupa, kalau masih ada beberapa hal lainnya yang mesti Anda siapkan sebelum pergi jalan-jalan.

  1. Kelengkapan dokumen.
    Sudah siapkah passport dan dokumen Anda yang lainnya? Ingat, setiap negara memiliki aturan yang berbeda, jadi pastikan visa dan surat-surat Anda lainnya sudah benar, terutama tanggal yang tertera. Mengecek kembali tanggal kedaluwarsa passport juga diwajibkan.
  2. Pengetuahuan umum mengenai lokasi yang bakal Anda datangi.
    Misalnya, dari jauh hari, Anda sudah mulai mencari tahu, kira-kira objek wisata apa saja yang pengin Anda datangi dan mencari tahu lokasi restoran di sekitar hotel Anda. Hal penting lainnya adalah mengetahui perbedaan waktu, yang berguna untuk mengetahui jam sholat misalnya, terutama untuk jam penerbangan. Anda tidak mau sampai ketinggalan pesawat karena salah waktu, kan?
    Untuk memudahkan kegiatan liburan, jika berminat untuk pelesir ke tempat yang jauh dan asing, sebaiknya mengukuti tour.
  3. Kondisi cuaca.
    Pastikan Anda lebih dulu mengecek informasi mengenai cuaca di lokasi tujuan Anda berlibur. Informasi seperti ini bisa Anda cari di internet. Jangan sampai, Anda membawa sweater di kala cuaca panas, atau sebaliknya. Kan, tidak lucu kalau harus jalan-jalan dalam keadaan cuaca bermasalah.
  4. Uang.
    Pastikan Anda sudah menukar uang Anda ke mata uang negara tujuan Anda. Kalau Anda ingin menukarnya di negara yang bersangkutan, setidaknya, tukarlah dulu secukupnya, misalnya untuk membayar transportasi dari bandara hingga hotel. Bisa juga, untuk berjaga-jaga kalau Anda harus membeli makan sesampainya di bandara. 
  5. Catat nomor-nomor penting.
    Jika berpergian jauh, jangan lupa mencatat dan membawa nomor-nomor penting, salah satunya adalah nomor kedutaan.

Ada pun yang jauh lebih penting dari hal-hal di atas, yaitu kesehatan. Siapkan stamina dengan baik. Jika semua hal sudah disusun dengan rapi, maka perjalanan Anda akan jauh lebih aman dan nyaman, kan? Happy holiday.

Image: accu-checkdiabeteslink

Baca juga:
Berburu Kopi Asli Sumatra (Part 1)

Minggu, 16 Agustus 2015

Daerah Penghasil Bunga di Indonesia


Wow! Cantiknya bunga-bunga di Indonesia.

Anda tidak perlu keluar banyak uang dan pergi jauh-jauh pelesir ke Belanda atau Turki untuk melihat cantiknya bunga-bunga bermekaran. Karena di tanah kita sendiri, berhamburan bunga-bunga cantik yang layak dinikmati keindahannya.

Tomohon, Manado
Sudah tentu jenis bunganya berbeda, tapi lihat saja sendiri, sama cantiknya, kok. Kondisi tanah daerah Tomohon yang sangat subur, menjadikannya wilayah yang cocok untuk bercocok tanam berbagai bunga. Sampai-sampai, di sini diadakan festival bunga yang disebut dengan Tomohon International Flower Festival (TIFF). Kemeriahan acara ini bisa Anda saksikan di sekitar bulan Juni dan Juli. Anda akan menyaksikan parade bunga di jalanan kota juga pagelaran seni dan budaya. Malahan, katanya ada kontes ratu bunga segala, loh. Mari, melancong ke Manado!

Selain berkunjung menikmati bunga yang bermekaran, Anda juga bisa berjalan-jalan menikmati sejuknya udara di sekitar pegunungan, bahkan menyaksikan gunung merapi yang masih aktif, yaitu gunung Lokon dan Mahawu.
Image: infopublik

Takengon
Di Takengon, Aceh Tengah, Anda bakal menjumpai bunga mawar di mana-mana. Mulai dari yang tumbuh liar hingga yang memang dikembangbiakkan oleh masyarakatnya. Mulai dari pinggir jalan, hingga ke rumah-rumah penduduk, semua ditumbuhi oleh mawar yang cantik. Selain bunga mawar, banyak pula bunga dahlia.

Bayangkan, duduk-duduk menikmati cantiknya kembang bermerkaran, ditemani dengan secangkir kopi khas Aceh yang nikmat. Hmmmm!
Image: igsta

Kota Batu
Judulnya, sih, boleh saja ‘kota batu’, tapi nyatanya tanah di sini begitu subur. Salah satu buktinya adalah anggrek punten. Beragam jenis anggrek tumbuh subur. Bahkan desa Punten- Bumiaji ini, mampu menjadi pemasok anggrek hingga ke berbagai daerah, seperti Bandung, Jogjakarta, Malang, hingga ke luar negeri. Selain anggrek, banyak juga bunga mawar yang tumbuh di daerah Gunungsari. Mawar yang tersedia di sini, dibagi menjadi tiga jenis, yaitu mawar
Holland, mawar Singapura dan mawar India.
Image: rynari

Cihideung
Taman Bunga Cihideung terletak di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung. Dengan luas taman sekitar 50 hektar, desa wisata bunga Cihideung pastinya bagaikan kebun bunga raksasa. Selain taman, di rumah-rumah penduduk di sana pun, nyaris dipastikan turut ditanami aneka tanaman hias. Anda ingin membeli bunga potong pun ada. Taman bunga ini menjadi pemasok bunga untuk ke daerah sekitarnya, seperti Bandung dan Jakarta.
Image: baliplusmagz


Jika Anda mencari bunga-bunga segar untuk menghias rumah atau untuk dekorasi pesta, mungkin Anda bisa mencarinya di lokasi-lokasi di atas.

Sabtu, 15 Agustus 2015

Lokasi Foto Prewedding Favorit (Part 1)


Foto prewedding. Sederhananya, ini adalah foto yang diambil menjelang acara pernikahan. Entah apa yang menjadi fungsi utamanya. Menurut saya pribadi, ya, selain untuk kenang-kenangan selagi pasangan tersebut masih berpacaran, foto-foto ini hanya akan menjadi dekorasi di acara resepsi pernikahan. Uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan foto-foto ini terbilang ‘selangit’, terutama bagi pasangan yang mementingkan prestis.

Anda pengin punya foto prewedding yang seperti itu, juga? Berikut beberapa lokasi kelas atas yang banyak diminati. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang lokasi pemotretan di Bali, yang memang menjadi incaran banyak pasangan.

Taman Ujung Karangasem
Lokasi yang pas untuk Anda pengin memiliki foto prewedding dengan tema dongeng. Taman berlatar belakang istana ini juga dikenal dengan nama Taman Ujung Sukasada. Selain istana, di sini juga terdapat kolam yang sangat luas. Adanya penggabungan dari beberapa arsitektur, seperti Arab, Belanda dan Bali, menjadikan tempat ini mampu memberikan Anda banyak tema.

Untuk masuk ke area ini, Anda bakal dikenai biaya. Kabarnya, sekitar Rp 600.000 di luar biaya jika Anda ingin menyewa perahu.
Image: aguspaketwisatabali


Monumen Bajra Sandi
Butuh lokasi foto yang dramatis? Monumen Bajra Sandi bisa menjadi pilihan Anda. Tugu peringatan ini terletak di Lapangan Puputan Renon, Denpasar, tidak jauh dari pusat wisata Kuta Bali. Bangunan khas Bali yang megah dan menjulang setinggi 45 meter akan terlihat menawan di foto-foto Anda. Untuk bisa berfoto di sini, Anda juga bakal dikenai biaya.
Image: justgola

Pantai Tegal Wangi
Letaknya di bagian selatan Jimbaran. Lokasi ini sering dipilih oleh pasangan yang ingin berfoto karena lokasinya cukup sepi. Selain jadi tidak banyak gangguan, bagi pasangan yang mau melakukan adegan romantis pun, tidak perlu malu-malu ditonton banyak orang. Pantai Tegal Wangi ini juga memiliki pemandangan matahari terbenam yang indah, pas sekali, ya, untuk mendapatkan foto yang cantik.
Image: poolvillasbali

Blue Point Chapel
Satu lagi lokasi yang menawan dan romantis untuk menikmati momen yang tak terlupakan. Blue Point Chapel Uluwatu, terletak di atas bukit dengan pemandangan langsung ke laut biru. Sudah pasti, biaya masuk ke sini sangat mahal. Kabarnya, dihitung hingga jutaan rupiah, per jam! Selain itu, Anda juga harus lebih dulu memesan area ini, karena meskipun mahal, tempat cantik ini tidak pernah sepi. ‘Ada rupa, ada harga’, begitulah sekiranya anggapan yang sesuai.
Image: baliislandwedding

Mahal? Memang. Tapi untuk kenang-kenangan yang hanya seumur hidup sekali, layaklah untuk dilakukan. Masih ingin tahu lokasi foto prewedding lainnya? Nantikan artikel selanjutnya, ya.




Jumat, 14 Agustus 2015

Mengenal Hewan Asli Indonesia


Apa saja jenis hewan yang asli dari Indonesia?

Ketika memiliki waktu luang dengan keluarga, apa yang sekiranya bakal Anda lakukan? Biasanya, sih, Anda akan pergi makan siang ke restoran, nonton ke bioskop atau jalan-jalan di mal. Kenapa tidak melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat, misalnya, ajak anak-anak Anda ke kebun binatang untuk mempelajari jenis-jenis hewan.

Bicara soal orangutan, harimau Sumatra atau komodo, mungkin anak-anak Anda sudah hebat pengetahuannya soal hewan-hewan ini. Yuk, kita informasikan pada mereka mengenai hewan endemik Indonesia lainnya. Mungkin saja, Anda belum pernah bercerita tentang hewan-hewan berikut ini.
  
Penyu hijau
Katanya, namanya diambil dari warna lemak hijau yang berada di bagian bawah cangkangnya. Pada habitat aslinya, hewan besar ini bisa Anda temukan di Kepulauan Derawan, Pantai Pangumbahan (Sukabumi), Raja Ampat dan Pulau Serangan (Bali).
Image: pecintasatwa


Anoa
Disebut juga dengan kerbau kerdil, ini adalah hewan endemik dari Sulawesi dan dijadikan maskot dari Sulawesi Tenggara. Sejak tahun 1960-an, hewan ini sudah terancam punah karena diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya. Binatang yang gemar ‘menyendiri’ ini memakan tumbuhan dan suka mendinginkan diri dengan berendam di lumpur.
Image: manado.tribunnews


Owa Jawa
Siapa yang tidak gemas melihat kera yang imut? Berwarna keabu-abuan, kera ini memiliki tangan yang panjang dan tidak memiliki ekor. Hampir di sepanjang hidupnya, owa Jawa berada di atas pepohonan, memakan buah-buahan, bunga dan dedaunan. Kencangnya ‘teriakan’ owa dijamin membuat Anda langsung menutup telinga.
Image: suara-alam

Kamis, 13 Agustus 2015

Uniknya Bunga Endemik dari Indonesia


Kita kadang dibuat iri ketika melihat ada keluarga atau teman yang memajang fotonya ketika berada di kebun bunga, di Belanda misalnya. Hamparan tulip dan mawar yang berwarn-warni, sungguh cantik. Tapi ketika mengingat di negara kita juga punya bunga-bunga cantik, ya, kenapa tidak kita nikmati juga?

Anggrek hitam
Adalah tumbuhan asli dari Kalimantan dan menjadi maskot flora Kalimantan Timur. Sekarang ini, anggrek hitam bisa dikatakan hanya dapat dijumpai di cagar alam Kersik Luway, jumlahnya terus menurun karena anggrek cantik ini terus diambil oleh kolektor anggrek. Sesekali, jika Anda datang ke pusat penjualan anggrek di Jakarta pun, Anda bisa bisa menemukan anggrek ini. Harganya? Bisa ratusan ribu sampai jutaan. Tergantung dari ukuran panjang ranting dan banyak bunganya.
Image: hanifirza97

Rafflesia
Atau yang lebih dikenal dengan julukan bunga bangkai ini, pertama kali ditemukan pada tahun 1818 oleh seorang pemandu Indonesia di sebuah hutan hujan. Nama ini kemudian diberi nama yang sama dengan pemimpin ekspedisi kala itu, Thomas Stamford Raffles. Bunga yang berbau seperti daging busuk ini bisa Anda jumpai kalau sedang berkunjung ke Sumatra dan Kalimantan. Setelah kelopaknya mekar, bunga berukuran besar ini akan langsung mati.
Image: rafflesiaflower

Edelweiss
Anaphalis Javanica, bunga senduro atau edelweiss Jawa. Bunga ini banyak ditemukan di kawasan Gunung Papandayan, Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Rinjani. Oleh penduduk dan pendaki, ‘bunga abadi’ ini sering dipetik untuk alasan spiritual, hal inilah yang menjadikan jumlah bunga edelweiss menurun, di Taman Nasional Bromo misalnya, bunga ini dinyatakan punah. Boleh, saja, sih, bunga ini dipetik, tapi sekadar untuk menekan populasi liarnya, bukannya untuk dijadikan barang dagangan dan hiasan rumah. Ingat juga, ya, ranting Edelweiss menjadi sarang bagi burung tiung batu licik.
Image: meta-story

Kantong semar
Tumbuhan ini banyak ditemui di Kalimantan dan Sumatra. Sesuai dengan namanya, tumbuhan ini memiliki kantung (sulur), yang berfungsi sebagai perangkap untuk menangkap mangsa, seperti lintah, serangga dan kodok. Di daerah-daerah kecil, kantung semar bisa dimanfaatkan untuk memasak. Kelelawar adalah hewan yang membantu penyebaran bibit tumbuhan ini, kotorannya juga sangat bernutrisi bagi pertumbuhan kantong semar.
Image: demasjanitra

Masih banyak jenis tumbuhan asli Indonesia yang wajib kita pelajari. Semoga pada ulasan berikutnya, saya bisa memberi informasi yang lebih banyak lagi.


Rabu, 12 Agustus 2015

Berburu Kopi Asli Sumatra (Part 2)


Masih ingat, artikel saya yang lalu, tentang jenis-jenis kopi asli dari tanah Sumatra. Waktu itu, kita hanya berkesempatan membahas tiga jenis kopi. Nah, sekarang, mari kita lanjutkan pembahasannya. Ambil secangkir kopi hangat dulu, yuk, untuk teman kita membaca.

Kopi Besemah
Mari sejenak menelusuri  si kota pempek, Palembang. Kopi Besemah, adalah kopi dengan sebagian besar berjenis robusta yang menjadi favorit warga Palembang. Kalau Anda datang ke sini, aroma kopi ini akan tercium di mana-mana. Yang paling banyak dicari adalah kopi yang berasal dari Pagaralam (di sekitar gunung Dempo yang terkenal itu).

Lagi-lagi, keberadaan kopi ini terkait dengan penjajahan Belanda. Kisahnya, kopi Pagaralam adalah kopi favorit seorang Ratu Belanda yang tinggal di kawasan tersebut. Bahkan kabarnya, sampai ada kebun kopi khusus yang seluruh hasil panennya dikirim ke istana ratu tadi.

Selain dari gunung Dempo, juga ada kopi Besemah dari daerah Muara Enim dan OKU Timur (dikenal dengan Kopi Semendo), juga dari sekitar Kabupaten Lahat dan Empat Lawang. Nah, kalau mau mencicipi kopi ini, di pusat kota Palembang juga tersedia, kok. Di pasar 16 Ilir misalnya. Begitu Anda datang, kopi akan segera dipanggang. Mau langsung dinikmati bisa, dibungkus untuk oleh-oleh juga bisa.
Image: sipalexis20

Kopi Lampung
Kopi dari daerah Lampung juga menjadi salah satu kopi terbaik di Indonesia. Robusta adalah jenis yang paling banyak ditanam di sini. Pusat perkebunannya berada di kawasan Lampung Tengah, Lampung Barat, dan Tanggamus (yang mengahsilkan 40 persen dari keseluruhan kopi dari Lampung). Walaupun pahit dan memiliki kadar kafein yang tinggi, kopi Lampung selalu dicari.
Image: lampost

Wah, ternyata, di daerah Sumatra saja sudah banyak sekali, ya, jenis kopinya. Semoga, ulasan ini bisa meningkatkan kecintaan kita pada nikmatnya rasa kopi dari negeri kita sendiri ya. Tergiur juga, nih, untuk jalan-jalan ke Sumatra menikmati kopi nikmat. Mungkin saatnya pesan tiket dan segera booking hotel online?

Pada artikel berikutnya, mari kita cari lebih banyak info tentang kopi asli Indonesia dari daerah lainnya. Tunggu, ya!


Senin, 10 Agustus 2015

Berburu Kopi Asli Sumatra (Part 1)


Menikmati kopi, dulu, bisa jadi sekadar kebutuhan untuk menghilangkan kantuk ketika kita sedang kerja. Tapi sekarang, menengguk nikmatnya kopi, sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Apalagi di kota-kota besar. Lihatlah sendiri, berjejer kedai kopi, mulai dari brand terkenal, hingga yang rumahan. Tidak masalah berapa mahal harganya, berapa panjang antreannya, berapa banyak zat tambahan di dalamnya, demi secangkir kopi favorit, seakan tidak ada penghalang.

Saya pun termasuk pencinta kopi. Rasanya, hampir tidak ada hari-hari saya yang terlewati tanpa satu (atau dua cangkir kopi, bahkan cup ukuran jumbo). Saya pun dulu, tidak peduli berapa banyak kopi yang saya minum, sampai bikin jantung berdebar segala, karena terlalu banyak. Saya juga tidak memerhatikan berapa banyak tambahan gula atau creamer di dalamnya, mau yang sachet murah atau yang mahal siap minum, yang penting enak. Hajar saja!

Sekarang, saya sudah lebih memerhatikan rutinitas meminum si hitam ini. Saya lebih memerhatikan jumlah yang saya konsumsi dan apa saja kandungan di dalamnya.

Tidak berhenti di sana, lebih dalam saya mulai mempelajari manfaat kopi, yah, jadi tidak sekadar minum, tapi juga tahu fungsinya bagi tubuh (juga untuk kecantikan), bahkan jenis-jenisnya. Saya mulai dari jenis kopi yang berasal dari negeri kita sendiri. Berikut informasinya untuk Anda.

Mari kita jalan-jalan, mencicipi dari kopi Sumatra. Kopi jenis ini bisa bikin kita berbangga hati, nih, coffee lovers, karena kabarnya, kopi Sumatra adalah salah satu kopi yang paling terkenal di dunia. Jenisnya pun cukup banyak.

Kopi Aceh gayo
Masih dari Aceh, di sini yang paling banyak dikembangkan adalah jenis arabika. Bahkan informasinya, kopi arabika dari Tanah Gayo ini adalah produksi yang terbesar di Asia. Hebat, kan? Keberadaan kopi Gayo ini terkait dengan sejarah penjajahan Belanda dulu di Aceh. Pada tahun 1918 pemerintah Belanda menjadikan kopi gayo sebagai produk andalan mereka, karena tingginya minat pasar asing terhadap cita rasa kopi gayo Aceh yang khas. Kopi Aceh Gayo ini terbanyak dikembangkan di tiga kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.
Image: lintasgayo

Kopi Aceh.
Kopi ini katanya mennjadi andalan negara kita dalam hal keunggulan mutu. Beritanya, sekitar 40 persen biji kopi Arabica premium dari keseluruhan kopi di Indonesia adalah kopi ini. Menjadi kebiasaan masyarakat di sana, menikmati kopi tubruk dengan di saring lebih dulu, cangkirnya dibalik di atas tatakan. Sedap!
Image: lagigilaweebly

Kopi Sidikalang
Tidak mau kalah, kopi yang disebut-sebut sebagai rajanya kopi Sumatra ini juga sudah terkenal kualitasnya sampai ke pasar mancanegara. Anda suka begadang atau mau lembur? Coba seruput kopi ini, dijamin mata Anda bakal terus terbuka, karena kafeinnya yang tinggi. Kenikmatan kopi Sidikalang ini dipercaya dihasilkan oleh suasana pegunungan yang sejuk dan jenis tanah tempanya tumbuh. Di Sumatera Utara ada tiga daerah penghasil kopi terbaik yaitu Lintongnihuta, Mandailing, dan Sidikalang.
Image: kopisidikalang

Ini baru tiga jenis kopi dari ujung Sumatra, masih ada, loh, kopi asli Sumatra yang lainnya. Tunggu ulasannya di artikel saya selanjutnya, ya. Sementara menunggu, kenpa tidak menyeduh kopi dulu?