Selasa, 24 November 2015

Pantai Buyutan Pantai Tersembunyi yang Menawan


Pantai Buyutan. Pantai cantik dan tersembunyi ini terletak di Dusun Tumpak Watu, Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, Pacitan. Seakan tak ada habisnya, ya, jika membicarakan pantai di Pacitan ini. Buyutan berada di ujung barat daya provinsi Jawa Timur, yang berjarak 270 km dari kota Surabaya atau 100 km dari Solo. Untuk menempuhnya kita butuh waktu 5-6 jam dari Surabaya. Yang paling mudah, untuk menuju ke pantai Buyutan ini adalah melalui jalur ke Goa Gong.

Waktu tempuh yang cukup panjang, ya? Nyatanya, perjalanan belum berakhir di situ. Setelah tiba di penghujung jalan besar. Setelah melewati jalur sempit yang turun naik, Anda masih mesti jalan kaki lagi, atau naik motor untuk sampai ke bibir pantai. Cukup jauh, 4 km. Melelahkan.

Anehnya, meski bersebelahan dengan pantai Klayar yang terkenal itu, namun belum banyak orang yang tahu tentang keberadaan pantai ini. Sehingga suasananya masih cukup asri, sepi dan tenang. Cocok untuk tempat beristirahat.

Rasa lelah Anda akan terbayar setelah tiba di bibir pantai. Indahnya hamparan pasir putih dengan air yang biru pekat. Ombaknya bergulung-gulung, cukup besar. Tebing yang ada di sekitarnya menjulang tinggi dan kokoh. Keindahan pantai Buyutan dijamin membuat Anda betah bersantai di sini.

Di bibir pantai, banyak terdapat karang yang bisa terlihat dengan jelas ketika air laut sedang surut. Beberapa batu karang yang berukuran cukup besar juga menghiasi pantai ini. Suasana semakin indah dikala datang waktunya matahari terbit atau terbenam, lebih indah lagi, jika Anda menyaksikannya dari atas tebing. Bahkan, beberapa spot di tebing ini kabarnya juga cocok untuk dijadikan lokasi pemotretan, prewedding misalnya.

Ciri khas dari pantai Buyutan ialah batu-batu karang tadi, yang memiliki beragam bentuk. Ada yang sekilas terlihat seperti perahu, dan yang paling unik adalah karang yang berbentuk seperti mahkota dewa. Bicara tentang karang mahkota ini, ada sebuah cerita yang beredar di masyarakat sekitar. Menurut mitos, batu ini dulunya adalah mahkota dari dewa Narada yang terjatuh ketika sedang terbang di kawasan itu. Entah bagaimana kebenaran dari kisah tersebut.

Nah, jika ingin bermalam di pantai ini, sayangnya belum ada penginapan karena memang kawasan ini belum dikembangkan. Anda bisa berkemah di sekitar pantai. Di bibir pantai terdapat tempat yang cukup luas dan sudah tersedia sumber air tawar yang bisa Anda gunakan untuk kebutuhan memasak, minum dan mandi. Bawalah sendiri perbekalan Anda, seperti tenda dan kebutuhan memasak, karena di sini juga belum ada yang menjual makanan dan minuman. Bawa pula baju hangat, pagi hari di sini sangat dingin.

Tips untuk Anda yang bermalam di sini, di sekitar tebing, terdapat habitat yang dihuni kawanan monyet. Sebetulnya mereka mengganggu, mungkin juga ‘tidak terbiasa’ dengan manusia, tapi tidak ada salahnya untuk tidak mendekati mereka dan jagalah barang bawaan Anda.


Image: info-buyutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar