Jumat, 26 Agustus 2016

Etika Makan di Korea Selatan (Part 2)


Bagi Anda para penggemar drama ataupun lagu-lagu Korea, apa tidak kepengin berliburke Korea? Banyak, loh, objek wisata seru dan menarik di Korea. Nah, karena banyaknya objek wisata tersebut, makanya banyak sekali kegiatan liburan yang bisa Anda lakukan selama berada di Korea, salah satunya wisata kuliner. Menikmati kimchi atau gimbab dengan cita rasa aslinya, duh, membayangkannya saja sudah bikin perut berbunyi, nih.

Perlu Anda ketahui, acara makan adalah hal yang penting bagi masyarakat Korea dan mereka memiliki etika makan yang sudah diterapkan secara turun-temurun, seperti:
  • Urutan makan yang umum dilakukan adalah mencicipi sup atau rebusan lebih dulu, nasi baru kemudian makanan pendamping.
  • Rebusan, sup dan daging biasanya disajikan sekaligus dalam satu wadah besar. Ketiganya bisa diambil langsung dari wadah tersebut atau lebih dulu dibagi dalam piring perorangan. Masyarakat Korea meyakini, dengan berbagi makanan dalam satu wadah, bisa mempererat hubungan satu sama lain.
  • Mereka memastikan tidak ada sisa makanan melekat di sendok dan setelah selesai makan, baik sumpit maupun sendok mereka diletakkan di tempat semula.
  • Ketika acara makan bersama, mereka yang paling tua biasanya yang membayar tagihannya. Masyarakat Korea amat jarang patungan, tuh, dan untuk mengganti uangnya, mereka yang lebih muda akan membelikan kopi.
  • Jika Anda tidak terbiasa makan pakai sumpit, Anda bisa meminta disiapkan sendok garpu atau pisau.
  • Ketika makan, usahakan agar sumpit atau sendok garpu Anda tidak menimbulkan bunyi yang berisik, ya.
  • Jangan mengguncang-guncang wadah bumbu.
  • Kalau tiba-tiba tergigit tulang, keluarkan dengan ditutupi dengan tisu, ya.
  • Jangan memegang makanan langsung dengan tangan.
  • Jangan melakukan hal lain selagi makan, misalnya sambil membaca buku atau menonton tv.
  • Setelah selesai mkan, tuang sungnyung (semacam teh beras) dalam mangkuk nasi dan minum.
  • Kalau sedang mengorek gigi dengan tusuk gigi, tutupi dengan tangan.
  • Makanan hangat dan berkuah, diletakkan di sebelah kanan, sedangkan untuk hidangan yang dingin dan kering berada di sebelah kiri.
  • Jangan menggenggam sendok dan sumpit secara bersamaan.
  • Selagi masih makan, sumpit atau sendok tidak diletakkan di atas mangkuk.

Nah, itulah beberapa aturan dan etika makan yang diterapkan di Korea. Meski mereka sangat terbuka dengan orang asing dan kebudayaan lain, tetap saja kita mesti berusaha untuk menghargai dan mematuhi kebudayaan mereka, ya.\

Image: socoolkorea

Kamis, 25 Agustus 2016

Etika Makan di Korea Selatan (Part 1)



Jalan-jalanke Korea, yuk. Korea, kan, sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Banyak hal yang ‘berbau’ Korea diikuti oleh masyarakat Indonesia. Akui, deh, Anda yang senang menonton drama Korea, pasti akan dengan senang hati bergadang demi menontonnya, lagu dari boyband dan girlband Korea pastilah yang selalu menemani Anda ketika beraktivitas. Atau mungkin, Anda juga berdandan a la orang Korea?

Jika Anda adalah penggemar beratnya, apa tidak kepengin melihat langsung bagaimana kehidupan dan suasana asli di Korea sana? Jalan-jalan melihat suasana di Jeju Island mungkin? Ke mana pun tujuan Anda di Korea, jangan lupa, nih, untuk wisata kuliner. Kapan lagi mencicipi cita rasa autentik Korea? Sebelum icip-icip, ketahui dulu, yuk, table manner di Korea seperti berikut ini.

Di Korea, Anda tidak mengisi air di gelas Anda sendiri, tapi, mereka yang di sebelah Andalah yang melakukannya. Nah, makanya, Anda juga mesti aware dengan gelas mereka yang ada di sebelah Anda. Jika isinya sudah kurang dari setengah, maka segera isi, ya. Kalau air di gelas Anda habis dan ‘tetangga’ Anda tidak menyadarinya, jangan diisi sendiri, ya, cukup beri kode dengan menuangkan sedikit air di gelas orang lain. Ketika menuangkan air ini atau ketika Anda sedang mengoper piring, lakukan dengan tangan kanan dan tangan kiri Anda memegang (menopang) siku tangan kanan.

Masyarakat Korea juga menggunakan sumpit sebagai alat makan utama. Bentuk sumpit Korea mirip dengan sumpit di Tiongkok dan materialnya terbuat dari logam. Aturan untuk sumpit di Korea di antaranya, jangan meletakkan sumpit secara paralel di atas mangkuk nasi. Semua yang ada di piring Anda dimakan menggunakan sumpit, sekecil apa pun dan bahkan untuk makan sup. Sumpit juga digunakan untuk memotong. Hah? Tenang, katanya, masyarakat Korea sudah sangat terbuka dengan orang asing, mereka memaklumi budaya makan yang berbeda, makanya, sekarang mereka juga menyediakan sendok.

Di Korea, Anda tidak boleh mendekatkan mangkuk nasi ke mulut, mangkuk nasi harus berada di meja. Untuk memudahkan Anda, Anda boleh membungkuk. Ada hal penting dalam etika maka di Korea, yaitu menyajikan dan menunggu agar orang yang lebih tua di dahulukan, termasuk mempersilakan mereka memasuki ruang makan lebih dulu. Kalau Anda selesai lebih sedangkan mereka belum, Anda wajib menunggu.

Meski kita tak wajib mengikuti keseluruhannya, namun baik bagi kita mematuhi aturan-aturan dasarnya untuk menghargai kebudayaan setempat. Dan dengan ikut aturan mereka, pastilah mereka juga bakal menghargai kita, kan? Tidak berhenti di sini, loh, table manner di Korea, masih ada beberapa hal lagi yang perlu Anda ketahui. Nantikan kelanjutannya, ya.

Image: socoolkorea


Rabu, 24 Agustus 2016

Etika Makan di India


Film India sekarang ini sedang ‘bertebaran’ di Indonesia. Dari pagi hingga tengah malam, selalu saja ada film India yang putar. Bahkan, bintang filmnya pun sampai-sampai diundang ke Indonesia. Sebagian orang Indonesia jadi benar-benar menggandrungi film dan bintang film dari India. Nah, hal ini juga membuat masyarakat kita menjadi pengin berlibur untuk melihat langsung bagaimana India. Anda termasuk salah satunya? Sebelum memesan tiket pesawat ke India dan bookinghotel online, tak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana tata tertib dan etika yang berlaku di India, termasuk etika makan, barangkali Anda pengin wisata kuliner di sana. Yuk, perhatikan hal berikut.
  • India didominasi oleh penganut Islam dan Hindu. Umat Islam tidak mengonsumsi daging babi dan umat Hindu tidak mengonsumsi daging sapi.
  • Ketika makan bersama dengan umat Hindu, jangan menyentuh makanan langsung dengan tangan makanan yang sedang disajikan untuk orang lain.
  • Ketika makan bersama dengan umat Muslim di sana, perempuan tak boleh menyentuh makanan yang disajikan untuk laki-laki.
  • Anda tidak menuangkan air minum untuk diri sendiri. Jadi, jika sedang makan bersama, perhatikan gelas orang yang ada di dekat Anda, jika air di dalamnya sudah kurang dari setengah, maka isi kembali.
  • Jangan makan atau memegang makanan dengan tangan kiri.
  • Ketika akan makan dengan tangan, selalu mencuci tangan lebih dulu sebelum duduk dan setelah makan. Selalu makan dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri di sisi tubuh Anda (jangan di atas meja).
  • Makanan yang disajikan dengan daun pisang sebagai piring, dimakan dengan tangan (tanpa sendok garpu).
  • Ketika makan di restoran, bisa jadi, perempuan dan laki-laki makan di ruangan yang terpisah.
  • Jika ada acara makan di restoran untuk keperluan bisnis, biasanya tidak turut mengundang pasangan dan sebaiknya Anda tidak menanyakan apa boleh mengajak pasangan Anda. Pasangan Anda akan diundang jika acara digelar di rumah. Suatu penghormatan besar jika mereka mengundang Anda untuk makan di rumah mereka. Jangan lupa melepas sepatu Anda sebelum memasuki rumah.
  • Untuk pertemuan penting, key people duduk di tengah-tengah.
  • Ketika mereka menyajikan makanan, yang didahulukan adalah orang yang paling penting, kemudian para orangtua, orang dewasa, anak-anak dan yang terakhir adalah wanita.
  • Jangan makan atau minum dulu sebelum orang yang paling tua mulai makan (atau minum).
  • Setelah selesai makan, Anda tidak mengucapkan terimakasih tapi melakukan gerakan Namaste.

Itulah beberapa aturan makan yang berlaku di India, di antaranya ternyata cukup berbeda, ya, dengan yang kita lakukan sehari-hari.

image: telegraph.co.uk

Minggu, 21 Agustus 2016

Etika Makan di Dunia


Ketika Anda traveling, negara tujuan Anda bisa jadi memiliki etika makan yang berbeda dengan yang ada di tempat asal Anda. Beberapa di antaranya mungkin bakal membuat Anda terkejut. Penting untuk Anda mengetahuinya lebih dulu, untuk menghargai kebudayaan setempat dan sebaliknya, supaya Anda juga bisa dihargai oleh masyarakat di sana.

Asia
Di sebagian negara di Asia, menggunakan sumpit sebagai alat makan. Ketika menggunakan sumpit, Anda mesti mengingat beberapa hal berikut. Sumpit memiliki ukuran yang berbeda pada masing-masing ujungnya. Untuk ujung yang mengecil, adalah yang digunakan untuk menyuap, dan untuk ujung yang mengecil, digunakan untuk menyajikan. Jika sedang tidak digunakan, letakkan sumpit di atas piring. Jangan menaruh sumpit di atas mangkuk nasi atau di dalamnya. Untuk mempermudah Anda menyuap nasi, angkat mangkuk dan dekatkan saja ke mulut Anda.

Afrika
Afrika memiliki etika makan yang beragam. Salah satu budayanya yang paling umum adalah menyajikan makanan dengan sangat banyak dan lengkap, intinya adalah si tuan rumah ingin membuat tamunya merasa senang dan dihargai. Pada beberapa negara, masyarakatnya makan langsung dengan tangan (tanpa sendok garpu). Ketika Anda berada di negara muslim, ingatlah untuk tidak makan dan memegang makanan (juga minuman) dengan tangan kiri.

Timur Tengah
Pada beberapa daerah, Arab misalnya, mereka terkenal dengan penyajian makanan yang berlimpah, mereka pun akan senang jikalau Anda makan dengan banyak. Minuman beralkohol mulai banyak tersedia di negara-negara Timur Tengah, namun perlu diingat, ya, penganut Islam tidak minum minuman beralkohol, jadi lihatlah situasi jika ingin memesan minuman beralkohol.

Amerika Tengah
Juga di Amerika Selatan dan Karibia, acara makan siang untuk keperluan bisnis bisa dilakukan berjam-jam. Sedangkan jika Anda diundang untuk acara makan malam, biasanya hanya untuk kegiatan sosial saja. Makan malam sebaiknya dilakukan tepat pada jamnya. Letakkan tangan selalu di atas meja selama makan (di atas, tapi tidak menyentuh).

Eropa bagian barat
Termasuk kawasan Mediterania dan Eropa bagian timur, rata-rata table manner mereka serupa dengan yang ada di kawasan Amerika Serikat, hanya ada perbedaan kecil saja, misalnya, garpu dipegang oleh tangan kiri dan pisau di tangan kanan, kemudian juga makan dengan tangan kiri. Masyarakat di Eropa lebih tertib dengan table manner. Tangan selalu di atas meja selama makan (tanpa menyentuhnya). 

Susah juga, sih, karena ini adalah budaya yang berbeda dengan kita dan rasanya mustahil untuk kita memahami dan mengetahui seluruh budaya orang lain, apalagi jika kita hanya sedang traveling. Nah, untuk memudahkan, triknya adalah dengan bertanya dan melihat bagaimana masyarakat setempat melakukannya.



Jumat, 19 Agustus 2016

Bagaimana Tata Cara Makan Seafood?


Buat Anda yang senang wisata kuliner, biasanya akan ‘menjelajah’ untuk mencicipi berbagai makanan di berbagai daerah. Semakin ‘menantang’ biasanya akan semakin seru. Misalnya, menjajal ayam bakar sambil lesehan, atau mencoba ragam hidangan laut di restoran tepi pantai. Jenis-jenis makanan seperti ini termasuk ‘hard to handle’, dan memerlukan bantuan tangan untuk menikmatinya. Makan dengan tangan, justru bisa lebih terasa nikmat dan memang sesuatu yang wajar dalam budaya kita, tapi, jangan ‘seru’ sendiri, ya, ada juga, loh, aturanya.

Kepiting
Pertama, lepaskan bagian kaki dan capitnya dengan tangan. Untuk meremukkan cangkangnya. Jangan digigit-gigit, ya, tapi gunakan alat khusus. Setelah remuk, congkel daging di dalamnya dengan tusuk gigi. Kemudian, lepas bagian badannya menjadi dua bagian, dan makan dagingnya dengan garpu. 

Lobster
Si hidangan mahal ini umumnya dihidangkan juga dengan cangkangnya. Nah, jika masih ada cangkangnya seperti ini, maka Anda bisa memegangnya langsung dengan tangan, pastinya juga dengan bantuan garpu dan cracker seperti akan makan kepiting. Pegang badan lobster dan tekan ke piring. Perlahan lepas bagian cangkangnya. Setelah cangkang diremukkan, keluarkan daging dan letakkan di piring. Putar bagian buntut hingga lepas untuk mengeluarkan daging dan letakkan di piring. Cucilah tangan dan makan dengan menggunakan garpu. Buang cangkangnya pada wadah yang sudah disediakan.

Udang
Table manner untuk makan udang adalah dengan mencopot cangkang dan membiarkan bagian buntutnya. Buntut inilah yang nantinya Anda pegang. Jika tidak, makan pakailah garpu dan pisau. Udang juga biasanya disajikan dengan saus. Gunakan stick untuk mencelup udang ke dalam saus (cocktail). Udang boleh dimakan dalam satu gigitan. Jika terlalu besar dan Anda hanya bisa menggigitnya menjadi setengah, jangan dicelupkan kembali ke dalam saus, jika saus tersebut dimakan bersama.

Kerang
Makan kerang adalah memegangnya langsung dengan tangan. Dalam keadaan matang, cangkang kerang akan terbuka. Jika Anda menemukan yang cangkangnya sulit dibuka, maka sebaiknya tidak dimakan, karena kerang sudah mati sebelum dimasak.

Wah, ternyata makan seafood saja ada aturannya, ya. Mungkin kalau sekadar makan bersama orang-orang terdekat, sih, tak perlu memusingkan hal ini, ya. kalau Anda mengeinap di hotel dekat pantai, pasti banyak, deh, rumah makan seafood di sekitarnya.

Image: marinabaysand

Kamis, 18 Agustus 2016

Penemuan yang Mempermudah Traveling (Part 2)


Origami luggage dan botol minum silikon adalah penemuan yang kesannya sederhana, namun amat bermanfaat dalam kegiatan traveling. Berikut ini adalah beberapa jenis barang lain yang juga bisa membantu Anda.

Road ID Band
Strap ini bentuknya seperti gelang, sedangkan pada bagian tengahnya terbuat dari logam. Logam inilah yang berperan penting. Karena pada logam ini, diukir beberapa informasi sederhana (namun penting) mengenai Anda, si pemakainya. Informasi yang biasanya ditulis (dengan laser) di band ini adalah nama lengkap, alamat, no telp rumah (atau jika dipakaikan pada anak-anak, biasanya mencantumkan nomor ponsel orangtuanya) dan keterangan alergi. Sebaiknya, cantumkan data yang sama dengan kartu identitas dan paspor, ya.

SafeCan
Mesti membawa barang berharga dan Anda khawatir benda tersebut akan hilang, gunakan SafeCan. Sesuai dengan namanya, SafeCan adalah kaleng dengan gambar tertentu, biasanya dengan gambar produk makanan olahan. Anda bisa menggunakan kaleng ini untuk menyimpan barang berharga seperti perhiasan, tanpa perlu khawatir seseorang, di kamar hotel misalnya, ‘mengganggu’ barang Anda.

Kertas closet
Ketika berpergian, seringkali kita menemukan toilet yang sangat jorok. Entah itu lantai yang becek, bak air yang berlumut, terutama closet yang kotor. Nah, untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menggunakan kertas toilet. Kertas ini bentuknya mengikuti dudukan toilet. Jadi dengan adanya kertas ini, Anda bisa menduduki dudukan yang bersih. Jika terpaksa berjongkok di atas dudukannya sekalipun, Anda tidak akan mengotori dudukan toilet.

Kaus kaki anti serangga
Serius? Ya, bug-proof shock ini seperti kaus kaki pada umumnya. Perbedaannya adalah, pada kaus kaki menggunakan bahan khusus yang bisa mencegah gigitan serangga. Zat terkait bisa hilang setelah beberapa kali pencucian. Bug-proof shock cocok digunakan misalnya ketika Anda berkemah.

Sarung sepatu anti basah
Disebut juga dengan shoes raincoat dan cara kerjanya juga seperti jas hujan. Sarung sepatu ini terbuat dari plastik yang bentuk dan ukurannya seperti sepatu Anda. Sarung ini menggunakan motif-motif yang menarik dan sedang banyak digunakan di Korea.

Nah, karena hampir dari semua benda di atas dijual di Indonesia, sebaiknya Anda mulai membelinya, ya.

Image: alixpress

Penemuan yang Mempermudah Traveling (Part 1)



Ketika berkemas untuk berpergian, seringkali kita dibuat pusing, karena bingung bagaimana membawa keperluan sehari-hari kita dengan praktis dan mudah. Nah, untuk membantu perjalanan kita, sekarang ini sudah banyak penemuan (unik) yang bisa membantu kegiatan jalan-jalan kita. Apa saja?

Origami luggage
Origami (oregami) luggage adalah koper yang di dalamnya memiliki bagian-bagian. Masing-masing bagian ini memiliki fungsinya. Misalnya, ada tempat khusus untuk pakaian, dan tempat khusus untuk pakaian dalam. Sudah pasti, bakal sangat membantu perjalanan. Pakaian cenderung masih rapi jadi tak perlu membayar jasa untuk merapikan pakaian, juga tak perlu membawa setrikaan portable.

Botol minum silikon
Apa kelebihannya, sih? Botol minum ini berbahan lentur dan bisa dilipat. Hebat, kan? Cukup banyak manfaat dengan memiliki botol lipat ini, misalnya, Anda bisa menghemat dengan membawa air minum sendiri, Anda bisa memastikan air minum Anda dalam keadaan bersih dan matang. Jika butuh gelas dan hotel tidak menyediakannya, Anda bisa menggunakan botol ini. Yang pasti, botol silikon ini amat hemat tempat dan dengan membawanya, Anda bisa meminimalisir sampah plastik. Selain botol minum, ada juga yang berbentuk cangkir.

Pita perekat
Anda sudah tahu, kan, kalau ketika mengemas barang ke dalam koper, sebaiknya pakaian digulung lebih dulu? Memang bisa membuat pakaian menjadi kusut, sih, namun cara ini bisa menghemat tempat dan membuat susunan pakaian jadi lebih rapi. Setelah pakaian digulung, ikat dengan perekat ini, sehingga gulungan tidak terlepas. Mau tahu seperti apa bentuknya? Anda bisa melihatnya di Tidy Snap.

Undress
Undress adalah nama dari sebuah produk. Bentuknya adalah pakaian, persis seperti sebuah long dress. Ya, ini hanya untuk wanita, ya. Apa fungsi undress? Yaitu pakaian yang memudahkan Anda mengganti pakaian tanpa harus berganti di ruang ganti dan tanpa harus membuka pakaian kotor Anda dulu, sesuai dengan tagline-nya, ‘change clothe without getting naked’. Sulit membayangkan produknya? Coba saja googling.


Masih ada banyak lagi benda-benda yang bisa bermanfaat dan mempermudah kegiatan traveling. 

Image: plasticsportbottle

Minggu, 14 Agustus 2016

Pembatalan Tiket Pesawat dan Penyelesaiannya


Sudah beli tiket, ternyata tidak bisa berangkat atau ada perubahan rencana. Duh, sayang sekali, ya, uang yang sudah dikeluarkan. Apakah masih bisa dikembalikan?

Batalnya perjalanan
Anda membatalkan perjalanan? Ada beberapa hal, nih, yang bisa menjadi penyebabnya. Contoh, saat sedang mengecek situs travel favorit Anda, ternyata mereka sedang menawarkan harga yang bagus, karena tergiur dan takut kehilangan kesempatan, Anda seketika membeli tiket. Ternyata, mendekati hari H, Anda tidak bisa cuti. Sebab lainnya, mungkin saja Anda jatuh sakit atau mendadak mendapat masalah. Nah, kalau sudah begini, sayang sekali, kan, tiket Anda? Bagaimana penyelesainnya?

Tiket Anda masih bisa diuangkan (refund), namun sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Jika Anda sebelumnya membeli tiket promo, maka umumnya tidak bisa diuangkan. Ada juga maskapai yang tidak bisa menguangkan tiket, tapi bisa menjadwal ulang.

Perubahan jadwal
Tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Selalu ada kemungkinan melesetnya rencana perjalanan. Sebutlah, ada pekerjaan mendesak Anda yang belum selesai, ada pertemuan penting atau mungkin, Anda harus berangkat lebih cepat untuk pengobatan Anda (medical tourism).
Sebagai solusi, Anda bisa merubah jadwal keberangkatan Anda. Tentu saja ada aturan dan ketentuan yang mesti Anda patuhi. Biasanya, jadwal yang diperbarui tidak terpaut jauh dengan jadwal sebelumnya, selain itu, karena biaya tiket selalu berubah, maka bisa jadi, Anda akan dikenai beberapa biaya tambahan.

Pembatalan oleh maskapai
Bisakah? Tentu saja. Pembatalan keberangkatan oleh maskapai juga bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya, cuaca yang tidak memungkinkan atau pesawat mengalami kerusakan. Jika terjadi hal ini, tanyakan pada pihak maskapai mengenai jalan keluarnya. Memang, bisa jadi hal ini merugikan penumpang dari segi materi dan waktu, karena misalnya waktu cuti menjadi terbuang, atau penginapan yang sudah terlanjur dibayar. Tapi, toh, ini demi kepentingan dan keselamatan Anda juga.


Lebih baik, Anda memastikan dulu jadwal keberangkatan dengan baik. Baru, deh, pesan tiket pesawat dan booking hotel online. Jika semua sudah dipesan, jaga kesehatan dengan baik dan segera selesaikan pekerjaan, sehingga jadwal yang sudah direncanakan, tidak berantakan. Happy traveling.

Tips Untuk Berenang dan Menyelam


Apa tujuan Anda berlibur kali ini? Mungkin, Anda bakal menjawab, ingin berenang atau menyelam menikmati indahnya pantai di suatu tempat. Kegiatan menyenangkan ini faktanya memiliki risiko bahaya. Nah, supaya Anda tetap nyaman dan aman selagi berlibur, ketahui beberapa hal berikut ini.
  • Salah satu bahaya terbesar dari berenang dan menyelam adalah tenggelam.
  • Terutama jika sedang membawa anak-anak ke kolam renang, hati-hati dengan lantai yang licin dan kolam yang dalam. Disarankan, walaupun anak-anak Anda sudah bisa berenang, tetap menggunakan pelampung jika mereka berenang di kolam yang dalam.
  • Sebaiknya Anda hanya berenang di kawasan yang memiliki penjaga, baik itu kolam berenang maupun di pantai.
  • Jika akan berenang di tempat yang langsung terpapar sinar matahari, pastikan Anda memakai tabir surya. Bisa juga, pakai tabir surya ketika masih di hotel supaya praktis dan bisa digunakan secara menyeluruh.
  • Selalu membaca lebih dulu aturan yang tertera pada kolam renang dan kawasan pantai.
  • Jika ingin berenang di laut, sebaiknya memahami benar teknik berenang, menyelam termasuk bagaimana cara mengatasi berbagai macam ombak.
  • Beberapa bahaya berenang di lautan adalah terseret ombak, terbentur bebatuan dan hewan buas.
  • Menggunakan perlengkapan menyelam dengan lengkap.
  • Sebelum menyelam, periksa kembali seluruh perlengkapan, untuk memastikan semuanya berfungsi dengan sempurna.
  • Selalu masuk ke air (laut) dengan kaki lebih dulu.
  • Pantai terpencil bisa jadi sangat menggoda untuk dieksplor, namun kelemahannya, lingkungan di pantai tersebut tidak kita ketahui kondisi sebenarnya. Nah, sebaiknya Anda tidak berenang sendirian di pantai seperti ini.
  • Dilarang meminum minuman beralkohol sebelum Anda naik kapal, berenang dan menyelam. Minuman beralkohol bisa mengganggu koordinasi tubuh dan keseimbangan.
  • Menemukan bebatuan besar di dalam laut? Waspada dengan hewan berbahaya yang mungkin berlindung di dalamnya.
  • Jangan sembarang memegang hewan yang Anda temui. Pelajari mengenai hewan-hewan yang sekiranya bakal Anda temui, sehingga Anda mengerti, mana yang aman untuk didekati, mana yang tidak.
  • Baik itu di kolam renang atau di pantai, jangan sampai menelan airnya karena penuh dengan kotoran.
  • Jangan berenang dengan luka terbuka. Hal ini memicu infeksi.
  • Pastikan kondisi air bersih dan jernih. Beberapa jenis bakteri bisa menginfeksi tubuh Anda, ketika Anda melakukan kontak.
  • Jika Anda terluka, segera cuci luka dengan air bersih yang mengalir dan gunakan sabun. Sebaiknya membawa salep khusus untuk mencegah infeksi. Jika luka cukup besar, jangan menunggu, segera cari bantuan dokter.


Nah, ternyata tak boleh asal nyemplung, ya, tapi ada beberapa aturan yang semestinya kita patuhi.

Image: hkpr.on.ca

Minggu, 07 Agustus 2016

Tips Melakukan Perjalanan Untuk Berobat (Medical Tourism)


Sekarang ini, tidak sedikit orang yang pergi berobat ke luar daerah, atau bahkan ke luar negeri. Tujuannya adalah tentu saja memaksimalkan langkah pengobatan, mencari opsi terbaik, demi mendapakan kesembuhan, atau setidaknya meringankan gejala yang dirasakan. Anda berniat melakukannya medical tourism ini juga? Ini tipsnya untuk Anda.
  • Pastikan Anda telah memesan kendaraan dan kamar hotel di tempat tujuan sebelum kedatangan.
  • Ada baiknya, Anda memiliki catatan pribadi, mengenai gejala yang Anda rasakan. Sehingga hal ini bisa dikonsultasikan dengan lebih mudah.
  • Pastikan Anda melakukan riset lebih dulu, mengenai rumah sakit, dokter dan fasilitas yang Anda butuhkan.
  • Perjalanan dalam keadaan sakit, pasti memiliki risiko. Pastikan Anda mendapat persetujuan dokter sebelum berangkat. Biasanya berupa surat tertulis.
  • Biasanya rumah sakit terkait memiliki perwakilannya, Anda bisa berkomunikasi lebih dulu untuk memastikan kelayakan Anda sebelum berangkat, dan hal lain sesuai keperluan pengobatan Anda.
  • Siapkan biaya. Selain biaya pengobatan, juga biaya untuk akomodasi. Pengobatan di luar daerah atau di luar negeri seperti ini, cukup sulit diprediksi biayanya. Biaya bisa menjadi sangat mahal, atau sebaliknya.
  • Selalu membawa uang lebih. Tentu saja ada batasnya ketika harus membawa uang ke luar negeri, selebihnya, Anda bisa menyiapkan uang dalam tabungan Anda. Anda hanya perlu mencari tahu bank apa yang sekiranya berlaku di daerah atau negara setempat.
  • Informasikan pada rumah sakit terkait, sekiranya Anda membutuhkan kendaraan atau mungkin ambulance untuk menjemput Anda di bandara.
  • Jika Anda menderita penyakit yang cukup berat dan sekiranya pengobatan akan memakan waktu, sebaiknya membeli tiket sekali jalan.
  • Perbedaan bahasa bisa menjadi kendala. Jika Anda tak mumpuni dalam bahasa setempat, ajaklah seseorang yang bisa membantu Anda.
  • Untuk mempermudah, ajaklah seseorang yang sudah pernah melakukan pengobatan di tempat tersebut (berpengalaman).
  • Selalu catat apa hasil konsultasi Anda dengan dokter.
  • Selalu membawa pakaian lebih.
  • Pahami persyaratan asuransi Anda.
  • Bawa semua dokumen pendukung atau hasil pemeriksaan yang sudah ada. Selain untuk dikonsultasikan, untuk bahan perbandingan, juga bisa meringankan keuangan Anda, karena misalnya Anda tak perlu melakukan uji laboratorium lagi.
  • Sekiranya Anda harus melakukan tes yang mengharuskan Anda berpuasa lebih dulu? Anda bisa berangkat dalam keadaan puasa. Hal ini bisa membantu meringankan biaya akomodasi dan mempercepat mulainya pengobatan.

 Itulah beberapa hal yang perlu Anda siapkan dan ketahui sebelum Anda melakukan medical tourism.

Image: medicaltourismtraining

Tips Wisata di Alam Terbuka


Anda senang berwisata di alam terbuka? Sebutlah safari, hiking, atau camping. Nah, sebelum Anda berangka, yuk, simak tips berikut.
  • Lakukan bersama kelompok. Jika ingin mendaki misalnya, disarankan Anda melakukannya setidaknya bersama 3 orang rekan. Tujuannya, jika misalnya salah seorang dari Anda membutuhkan pertolongan, maka ada seseorang yang bisa menjaga dan dua orang lainnya bisa pergi mencari bantuan.
  • Sebelum hiking, biasanya petugas setempat akan membutuhkan data-data Anda. Maka peraturan ini wajib Anda patuhi. Isi dengan lengkap data-data Anda, termasuk berapa lama Anda akan hiking.
  • Hiking, biking atau trekking? Mereka yang paling lambat (termasuk misalnya jika mengajak anak-anak naik gunung) berjalan di depan.
  • Anda mesti dalam keadaan sehat. Jangan menilai sendiri, sebaiknya ke dokter untuk diperiksa dengan benar. Apalagi jika Anda ingin bertualang di alam bebas.
  • Jika ingin mendirikan tenda, lakukan sebelum hari gelap.
  • Gunakan pakaian yang tepat (berlapis). Hipotermia (kedinginan) bisa sangat berbahaya.
  • Menggunakan jasa pemandu akan lebih baik.
  • Ketika mendaki, waktu antara berjalan dan beristirahat mesti seimbang. Imbangi dengan minum yang cukup.
  • Selalu siapkan camilan untuk mengganti energi. Jangan kosongkan air minum sebelum Anda mengisi ulang.
  • Memilih lokasi yang tepat untuk membuat api unggun.
  • Selalu waspada akan keberadaan hewan liar.
  • Pelajari beberapa hal mengenai melakukan pertolongan pertama, misalnya jika ada yang terluka, digigit hewan (ular), tenggelam, dehidrasi, hipotermia, dsb.
  • Pelajari mengenai jenis tumbuhan yang berbahaya dan yang bisa dikonsumsi.
  • Berada di sekitar tebing? Berpijaklah pada bagian yang berumput, terdapat pohon, dan tanahnya kering. Tanah basah dan berbatu lebih mudah longsor.
  • Memantau keadaan cuaca. Ketika sedang hujan besar (berpetir), hindari berada di sekitar pohon tunggal dan bebatuan. Lebih baik berlindung di bawah pepohonan yang rapat. Jangan memegang benda yang mengandung logam.
  • Sembari berjalan, perhatikan benda-benda yang bisa menjadi pengacu atau penanda. Anda juga bisa menandainya.

 Nantikan tips-tips selanjutnya, ya.

Image: popensafaris