Minggu, 17 Januari 2016

Mengunjungi Penangkaran Penyu di Pantai Batu Hiu


Anda berencana berlibur ke Pangandaran? Mungkin Anda tertarik mengunjungi Pantai Batu Hiu. Pantai ini terletak di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Pantai ini selalu ramai dikunjungi ketika hari libur tiba.

Ada beberapa cerita dibalik namanya yang unik, kabarnya, nama ini didapat dari sebuah batu yang jika dilihat dari jauh, mirip dengan sirip hiu dan katanya lagi, di pantai ini juga ada terowongan kecil yang membuat seakan-akan kita sedang memasuki mulut hiu. Kisah lainnya terkait dengan cerita rakyat setempat, konon, beberapa orang pasukan buangan Kerajaan Mataram dahulu kala mendatangi pantai ini, dan seorang di antaranya menangkap ikan hiu. Kemudian oleh pemimpinnya, hiu itu disuruh dilepas kembali ke lautan dan jadilah batu karang yang mirip hiu tersebut.

Untuk bisa bermain air, Anda bisa turun ke bagian bawah bukit, namun Anda mesti waspada, ya, karena di kawasan ini banyak ubur-ubur dan untuk bisa menikmati pemandangan, Anda mesti naik ke bukit dulu, bukit ini ditumbuhi oleh pohon pandan wong. Keindahan Pantai Batu Hiu memang spektakuler, terlebih lagi ketika di sore hari. Bahkan, karena keindahannya ini, Pantai Batu Hiu mendapat predikat Tanah Lot-nya Pulau Jawa.

Disamping melihat panorama pantai ini, ada kegiatan menyenangkan lainnya, yaitu melihat penyu. Nah, jika Anda ingin mencari tempat berlibur bersama anak, mungkin penangkaran penyu di sini bisa menjadi pilihan Anda.

Penangkaran penyu ini dikelola oleh Kelompok Pelestari Biota Laut Batu Penangkaran ini adalah salah satu objek wisata edukasi, dijamin, anak-anak pasti senang berlibur ke sini. Tidak cuma melihat penyu yang lucu, Anda juga bisa belajar tentang jenis-jenis penyu dan bagaimana cara pengembangbiakannya. Anda boleh memegang penyu-penyu tersebut dan pada waktu-waktu tertentu, Anda bisa ikut melepas bayi-bayi penyu kembali ke lautan.

Kegiatan lainnya di sini adalah ziarah, karena di kawasan ini terdapat beberapa makam yang dikeramatkan oleh warga setempat.


Image: jadituris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar