Selasa, 12 Januari 2016

Desa Wae Rebo Desa Khayalan Incaran Turis Asing




Desa Wae Rebo, desa adat ini berada di pedalaman Flores, persisnya di Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai. Meski berada di pedalaman dan tidak terkenal di negeri sendiri, faktanya, desa adat ini sudah lama terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Desa ini ‘dikurung’ oleh beberapa gunung besar di sekitarnya. Bayangkan, untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari, penduduknya mesti berjalan sejauh 9 km ke desa terdekatnya, Desa Denge.

Nah, lalu bagaimana caranya jika ingin mengunjungi desa ini? Ada 2 cara, pertama, Anda berangkat ke Ruteng, ibu kota Manggarai, dari Denpasar. Dari Denpasar ini, ada penerbangan langsung, walaupun tak setiap hari. Atau jika ingin lebih gampang, Anda mesti datang ke Labuan Bajo dulu, lalu meneruskan perjalanan ke Ruteng dengan bus atau menyewa mobil. Intinya, Anda mesti sampai ke Ruteng dulu.

Dari Ruteng, Anda bisa naik kendaraan umum, bemo ke Denga. Bemo ini pun tidak ada setiap hari, yang biasanya ada setiap hari adalah oto kayu. Oto kayu adalah truk yang bagian belakangnya dipasangi kayu-kayu untuk mengangkut penumpang. Wah, menaiki ini saja sudah menjadi petualangan seru, ya.

Untuk menghilangkan lelah dan mengisi tenaga untuk ke Wae Rebo, Anda bisa beristirahat di Denge ini, di sini ada sebuah homestay. Trekking panjang dan melelahkan akan Anda rasakan menuju Wae Rebo, jalur menantang terbentang di hadapan Anda. Namun sesampainya di Desa Wae Rebo, lelah Anda bakal terbayar, pemandangan yang menakjubkan dan kehidupan masyarakat yang masih sangat tradisional menanti Anda. Wisatawan menyebut desa ini bak negeri khayalan.

Ciri khas dari Wae Rebo adalah rumah tradisionalnya. Mbaru Niang, rumah tradisional berbentuk kerucut ini pernah hampir punah. Mbaru Niang mendapatkan penghargaan dari UNESCO pada tahun 2012 lalu. Untungnya, sekelompok wisatawan lokal datang membantu warga melestarikan rumah adat ini, mereka dibantu oleh donator dan pemerintah. Sektor pariwisata yang digerakkan, membantu desa ini untuk ‘hidup’ kembali.


Anda berminat untuk menyaksikan sendiri keindahan desa ini?

Image: ketahui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar