Rabu, 22 Juli 2015

Pencurian Isi Koper


Hati-hati, ada yang mencuri isi koper Anda.

Di bandara, memang seringkali kita mendengar ada pencurian koper. Biasanya, ini terjadi di koper-koper yang diletakkan calon penumpang di lantai ataupun di bawah bangku sembari mereka menunggu jadwal keberangkatan. Tapi, tidak kalah sering, kita mendengar berita tentang pencurian isi koper. Ya, saya adalah salah satu korbannya.

Waktu itu, saya dan keluarga berpergian ke Malaysia. Ketika berangkat, kami menggunakan maskapai asing dan tidak ada masalah apa-apa. Mendekati waktu pulang, barang bawaan kami mendadak banyak, karena mendadak banyak teman dan keluarga yang menelepon menitip barang. Karena serba mendadak tadilah, kapasitas koper kami jadi tidak mencukupi. Seorang teman di sana, berbaik hati meminjamkan tas kanvas pada kami. Kami pikir, daripada kami harus beli koper atau tas baru, ya dipakai saja tas pinjaman tadi. Mau menggunakan kardus seperti kebiasaan di Indonesia, ternyata di sana kardus susah didapat.

Semalam sebelum pulang, dengan teliti semua barang belanjaan dan titipan dihitung dan dicatat. Kertas catatannya disimpan di tas jinjing yang saya. Tas kanvas tersebut memang bukan yang ‘mantap’ dan high quality, bahan dan resletingnya juga terlihat rentan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kami inginkan, di tas kanvas itu hanya kami isi dengan sembilan bungkus (pak) kopi, dua bungkus buah kering dan beberapa cups lotion, semuanya kami balut dengan beberapa pakaian kotor. Pakaian kotornya pun hanya kaos-kaos saja. Pikir kami, siapa, sih, yang mau mengambil kopi dan barang kotor? Setelah rapi, tas kanvas tadi kami beri kunci dan ikat dengan tali yang cukup kokoh.

Tiba di bandara KLIA, saya merasa perlu mencari mesin wrap, tapi tidak ketemu, jadi dipasrahkan saja.

Sesampainya di bandara Soetta, ketiga koper kami dan tas kanvas tadi kelihatan baik-baik saja, semua utuh. Barulah ketika di rumah, ketika barang-barang titipan akan diberikan, saya menyadari ada yang hilang. Untuk memastikan, saya mengecek kembali kertas catatan saya, ternyata betul, ada yang hilang. Untungnya, hanya satu pak kopi, tidak seberapa uang yang harus kami kembalikan.

Sepertinya, si pencuri mengambil dengan merusak resleting, kemudian direkatkan lagi. Sepertinya lagi, hanya asal comot, yang paling dulu dipegang saja. Masalahnya, bungkusan kopi tersebut cukup besar, sekitar sebesar tas jinjing wanita. Artinya, si pencuri dengan waktu yang singkat bisa membuat robekan yang cukup besar dan memperbaikinya dengan sempurna. Artinya lagi, bisa saja, kan, barang lain yang lebih berharga yang mereka ambil.

Image: shutterstock




Tidak ada komentar:

Posting Komentar