Selasa, 25 Agustus 2015

Candi-candi di Pulau Sumatra



Kata siapa candi hanya ada di Pulau Jawa? Di Sumatra juga ada, loh. Memang, tidak sebanyak candi di Pulau Jawa, pola bangunannya juga berbeda. Candi di Sumatra, bisa dibilang ukurannya lebih kecil, yang lebih parah, rata-rata kondisinya rusak, masih berantakan atau bahkan baru ditemukan sebagian-sebagian saja.

Candi Muara Takus
Candi Muara Takus adalah sebuah candi Budha yang terletak di Kabupaten Kampar, Riau. Di dalam kompleks ini ada beberapa candi, yaitu Candi sulung (tua), Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka. Sampai sekarang, belum diketahui dengan pasti, kapan kira-kira candi dibangun, tapi diperkirakan, candi ini berhubungan dengan Kerajaan Sriwijaya.

Beda dengan candi-candi di Jawa yang biasanya dibuat dengan batu pegunungan, candi ini dibuat dari pasir, tanah liat dan batu sungai. Mungkin inilah yang membuat warnanya terlihat berbeda, ya. Di beberapa bagian candi ini ditemukan hiasan-hiasan berupa bunga lotus dan teratai, kabarnya, dulu juga ditemukan beberapa arca berbentuk singa.
Image: gosumatra

Candi Muaro Jambi
Kabarnya, Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian Hindu-Buddha yang terluas di Indonesia. Tersebar luas di sepanjang tepian sungai Batanghari. Diperkirakan, candi ini adalah peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Di dalam kompleks ini, sudah ada sembilan candi Budha yang selesai dipugar, diantaranya adalah Candi Kotomahligai, Candi Astano dan Candi Gumpung.

Tak jauh dari candi-candi ini, ada danau buatan yang katanya, dulu digunakan sebagai tempat pemandian para raja. Kabarnya lagi, setidaknya ada 110 candi di kawasan ini, yang terbagi dalam 39 komplek.
Image: nahini
Candi Bahal
Candi Bahal, atau yang juga dikenal dengan sebutan Biaro Bahal, atau Candi Portibi adalah kompleks candi Budha yang terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Candi terluas di Sumatera Utara ini terbagi dalam tiga komplek, yaitu Candi Bahal I, Bahal II dan Bahal III. Sebetulnya, Candi Bahal hanyalah satu dari sekian banyak candi di area Padanglawas (padang luas), tapi Cuma candi ini yang sudah selesai di renovasi, sisa candi lainnya masih berupa reruntuhan. Candi lainnya masih ada sekitar sepuluh lagi, misalnya Candi Barumun, Candi Nagasaribu dan Candi Sipamutung. 

Di area Candi Bahal I bisa dilihat adanya hiasan berupa arca makara, atau hewan yang ada dalam mitos, yaitu hewan yang setengah berbadan ikan setengahnya lagi buaya. Di dalam mulutnya yang menganga, terdapat kinari, yaitu burung berkepala manusia.

Image: harunharahap

Bisa dikatakan, hingga sekarang, baru candi-candi di atas saja yang sudah bisa dinikmati keberadaannya, karena banyak candi yang belum diperbaiki. Bahkan, di Sumatra Selatan saja, yang menjadi pusat kerajaan Sriwijaya, hanya ada reruntuhan gapura yang diperkirakan milik kerajaan tersebut. Entahlah, mungkin memang belum ditemukan.


Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar