Jumat, 23 September 2016

Plus Minus Wisata Kuliner di Pinggir Jalan


Rasanya, tidak ada orang yang tidak suka dengan wisata kuliner. Malahan, banyak yang sengaja meluangkan waktunya khusus untuk berkeliling mencoba makanan baru, misalnya saat liburan di akhir pekan. Banyak juga yang melancong ke luar daerah atau ke luar negeri untuk mencicipi makanan khas setempat. Anda lebih tertarik ‘bertualang’ di jalan? Yuk, cek, plus minus jajan di warung pinggir jalan.

Nilai plus makan di warung pinggir jalan:
  • Buat Anda yang suka dengan hidangan tradisional dan rumahan, masakan seperti ini lebih banyak ada di warung pinggir jalan.
  • Walaupun letaknya di pinggir jalan, banyak juga, loh, yang justru rasa hidangannya jauh lebih nikmat dibandingkan dengan yang ada di restoran mahal.
  • Karena harganya lebih bersahabat. Tapi ada baiknya untuk bertanya dulu mengenai harganya, ya. Di tempat-tempat tertentu, terutama di sekitar area wisata, harga makanan dan minuman di kaki lima bisa sangat mahal.

Nilai minus makan di warung pinggir jalan:
  • Kebersihan yang kurang terjaga, adalah hal yang umum kita lihat jika sedang makan di area kaki lima. Banyak pengunjung yang dengan ‘santai’nya membuang tisu atau tusuk satu (misalnya) ke lantai, ada juga yang membuang sambal, dsb. Selain itu, kebersihan perlengkapan makannya pun belum tentu terjaga. Banyak pedagang yang tidak mengganti air di ember cuciannya dengan baik.
  • Untuk mengatasinya, carilah yang makanannya ditutup (jadi terhindar dari debu dan lalat), Anda bisa membawa tempat makan sendiri atau minta piring Anda dialasi, misalnya dengan kertas minyak atau daun, lap kembali sendok garpu, pesan air minum dalam kemasan dan jangan pakai es batu.
  • Lokasinya tidak aman, karena banyak sekali yang menggunakan bagian jalanan.
  • Warung sederhana dan pinggir jalan memiliki fasilitas yang minim, seperti, tidak ada kipas angin, tidak ada tv, atau sekadar tempat untuk mencuci tangan. Jadi, gunakan air minum untuk mencuci tangan jika tidak disediakan air.
  • Terlalu banyak pengamen atau pengemis. Tentu saja terkadang hal ini bisa mengurangi kenyamanan saat tengah menikmati hidangan. Apalagi pengamen atau pengemis yang datang, jumlahnya banyak dan terus berdatangan. Jangan lupa untuk menjaga tas dan barang bawaan Anda, ya.

 Walaupun banyak minusnya, tapi jajan di pinggir jalan memang menyenangkan, sih, apalagi jika datang ramai-ramai dengan teman. Duduk lesehan, makan ayam bakar langsung dengan tangan, dengan sambal pedas dan es teh, ditambah canda dan tawa. Duh, asyik sekali!

image: foodpornisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar