Sabtu, 09 Juli 2016

Anak Tersesat di Tempat Wisata


Kala itu, saya dan keluarga mendatangi sebuah pusat perbelanjaan di ujung Jakarta Selatan. Saya hendak mencari restoran, mal sedang sangat ramai kala itu. Saya melihat ada seorang anak perempuan, mungkin usianya sekitar 4 tahun yang berjalan ke sana-sini sambil menangis. Tidak ada seorang pun yang menolong. Akhirnya ayah saya mengambil inisiatif untuk menghampirinya dan menyadari kalau anak ini terpisah dari orangtuanya.

Supaya ia tenang, akhirnya ibu saya yang memangkunya dan ayah saya bergegas mencari petugas keamanan. Dia tidak berhenti menangis dan ketika ditanya siapa namanya, dia tidak menjawab. Singkat kata, ia tidak bisa berbahasa Indonesia dan setelah diajak berbahasa Inggris, dia bilang namanya ‘Naomi’. Setelah menunggu, akhirnya orangtua Naomi datang, ibunya bilang, Naomi minta dibelikan mocha, tapi saat ibunya mengantre, mungkin Naomi ingin melihat sesuatu, pergi dan bingung di mana ibunya.

Baru-baru ini, ketika musim lebaran tiba, saya mendengar di radio, ada seorang anak yang juga tersesat di tempat wisata. Ketika ditanya di mana alamat rumahnya dan nomor telepon rumah atau ponsel orangtuanya, si anak tidak mengetahuinya. Duh, kejadian seperti ini berbahaya sekali, loh. Bisa saja, kan, seseorang memanfaatkan hal ini dan bertindak jahat? Atau, bisa saja, kan, si anak ‘keluyuran’ dan terjatuh dari tempat tinggi misalnya.

Yuk, para orang tua, tingkatkan kewaspadaan dan ingat beberapa hal berikut:
  • Selalu ingatkan anak, jika ingin melihat sesuatu atau ingin ke toilet, selalu izin lebih dulu.
  • Misalnya, Ibu sedang ada di restoran ‘A’ dan si anak ingin ke toilet, minta anak untuk mengingat di mana posisi ibu menunggu (nama restorannya).
  • Jika ada anak yang lebih tua, minta ia menemani adiknya misalnya ingin ke toilet.
  • Sebaiknya menggandeng anak.
  • Ajari anak untuk mengingat nomor telepon atau ponsel Anda dan alamat rumahnya.
  • Jika usia anak belum memungkinkan untuk mengingat, buatkan kartu berisi nomor ponsel (Ibu dan Ayah), telepon rumah dan alamat rumah, kemudian letakkan dalam dompet atau tas anak. Jadi, jika tersesat, ada yang bisa menghubungi Anda.
  • Jika Anda sedang berada di luar kota atau luar negeri, pastikan anak tahu nama hotel tempat Anda menginap atau lokasi rumah saudara Anda jika ada.
  • Ajari anak untuk mencari petugas keamanan jika tersesat dan pastinya, ajari mereka untuk tidak ikut dengan orang yang tidak dikenalnya.

Sebaliknya, jika Anda yang menemukan anak tersesat, pastikan Anda segera mencari petugas keamanan, jika bertindak sendiri, bisa-bisa Anda dituduh yang tidak-tidak. Bila perlu, beri tahu pengunjung di sekitar Anda, bahwa si anak tersesat dan Anda butuh bantuan untuk menolongnya. Buat si anak merasa nyaman, jadi Anda bisa berkomunikasi dengan baik. Jika ada orang yang mengatakan bahwa itu adalah anaknya, pastikan dulu, ya, kebenarannya. Mungkin dicek bersama petugas keamanan akan lebih baik. 

image: huffingtonpost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar