Jika menginap di Semarang dan bingung ingin pelesir ke mana,
mungkin Anda bisa mengunjungi Klenteng Sam Po Kong. Memang, sebagian besar
pengunjung klenteng ini adalah mereka yang ingin berdoa dan berziarah, tapi bagi
Anda yang lain, juga bisa menikmati klenteng ini sebagai tempat wisata, kok.
Sedikit informasi, ada beberapa
pendapat mengenai nama asli tempat ini. Sebagian mengatakan, tempat ini juga
dikenal dengan nama Gedong Batu, karena pada awalnya adalah gua besar yang ada
di bukit batu. Pendapat lain mengatakan, nama tempat ini aslinya adalah Kedong
Batu, atau tumpukan batu alam yang dipakai untuk membendung aliran sungai.
Seperti yang (mungkin) sudah Anda
ketahui, klenteng ini erat sekali dengan kisah Laksamana Zheng He (Ceng Ho), atau Sam Po
Tay Djien, yang dulu berlayar di laut Jawa dan sampailah Ia pada sebuah
semenanjung. Karena ada seorang awak kapal yang sakit, maka Ia mencari sebuah
tempat dan tiba di desa Simongan untuk merawat awak kapalnya tersebut. Kemudian Ia
menemukan gua batu yang kemudian digunakannya untuk bersemedi dan
bersembahyang. Singkat kata, maka dibangunlah sebuah kuil untuk berterimakasih
kepada Sam Po Tay Djien ini.
Di dalam komplek
klenteng ini, Anda bisa melihat Klenteng Besar, gua Sam Po Kong dan empat
tempat pemujaan lainnya. Ruang pemujaan untuk Zheng He, terdapat di tengah
bangunan. Klenteng dan gua ini, adalah bangunan yang utama dan adalah pusat
dari kegiatan pemujaan.
Kabarnya, di
dalam gua yang dipercaya pernah ditinggali Sam Po Tay Djien ini, terdapat mata
air yang tidak pernah kering, relief yang mengisahkan perjalanan Ia selama
berlayar dan ditemukan pula sebuah tulisan dengan ciri agama Islam. Kini, di
dalam gua tersebut, diletakkan patung Sam Po Tay Djien dan ruang untuk Anda yang ingin bersembahyang.
Hingga sekarang, tanggal pendaratan laksamana Zheng He di kawasan ini menjadi sebuah perayaan. Bahkan menjadi salah
satu acara utama di Semarang ,
dan selalu diadakan setiap tahun. Perayaan akan dimulai dengan ritual agama di
kuil Tay Kak Sie, kemudian dari kuil ini diadakan arak-arakan patung Sam Po
Kong ke Gedong Batu. Tradisi ini diperkirakan sudah mulai dilakukan semenjak
tahun 1800-an.
Klenteng ini
memang sedap dipandang mata. Bentuknya yang indah, dengan warna merah menyala yang
cantik, wajar saja membuat tempat ini ramai dikunjungi. Untuk mengabadikan
momen berkunjung ke sini, Anda bisa berfoto ala prajurit Cina, lengkap dengan
pakaiannya.
Image:
lensaindonesia
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar