Kita kadang dibuat iri ketika
melihat ada keluarga atau teman yang memajang fotonya ketika berada di kebun
bunga, di Belanda misalnya. Hamparan tulip dan mawar yang berwarn-warni,
sungguh cantik. Tapi ketika mengingat di negara kita juga punya bunga-bunga
cantik, ya, kenapa tidak kita nikmati
juga?
Anggrek hitam
Adalah tumbuhan asli dariKalimantan dan
menjadi maskot flora Kalimantan Timur. Sekarang ini, anggrek hitam bisa
dikatakan hanya dapat dijumpai di cagar alam Kersik Luway, jumlahnya terus
menurun karena anggrek cantik ini terus diambil oleh kolektor anggrek.
Sesekali, jika Anda datang ke pusat penjualan anggrek di Jakarta pun, Anda bisa bisa menemukan anggrek
ini. Harganya? Bisa ratusan ribu sampai jutaan. Tergantung dari ukuran panjang ranting
dan banyak bunganya.
Image: hanifirza97
Adalah tumbuhan asli dari
Image: hanifirza97
Rafflesia
Atau yang lebih dikenal dengan julukan bunga bangkai ini, pertama kali ditemukan pada tahun 1818 oleh seorang pemanduIndonesia di sebuah hutan hujan.
Nama ini kemudian diberi nama yang sama dengan pemimpin ekspedisi kala itu,
Thomas Stamford Raffles. Bunga yang berbau seperti daging busuk ini bisa Anda
jumpai kalau sedang berkunjung ke Sumatra dan Kalimantan .
Setelah kelopaknya mekar, bunga berukuran besar ini akan langsung mati.
Atau yang lebih dikenal dengan julukan bunga bangkai ini, pertama kali ditemukan pada tahun 1818 oleh seorang pemandu
Image: rafflesiaflower
Edelweiss
Anaphalis Javanica, bunga senduro atau edelweiss Jawa. Bunga ini banyak ditemukan di kawasan Gunung Papandayan, Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Rinjani. Oleh penduduk dan pendaki, ‘bunga abadi’ ini sering dipetik untuk alasan spiritual, hal inilah yang menjadikan jumlah bunga edelweiss menurun, di Taman Nasional Bromo misalnya, bunga ini dinyatakan punah. Boleh, saja, sih, bunga ini dipetik, tapi sekadar untuk menekan populasi liarnya, bukannya untuk dijadikan barang dagangan dan hiasan rumah. Ingat juga, ya, ranting Edelweiss menjadi sarang bagi burung tiung batu licik.
Image: meta-story
Anaphalis Javanica, bunga senduro atau edelweiss Jawa. Bunga ini banyak ditemukan di kawasan Gunung Papandayan, Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Rinjani. Oleh penduduk dan pendaki, ‘bunga abadi’ ini sering dipetik untuk alasan spiritual, hal inilah yang menjadikan jumlah bunga edelweiss menurun, di Taman Nasional Bromo misalnya, bunga ini dinyatakan punah. Boleh, saja, sih, bunga ini dipetik, tapi sekadar untuk menekan populasi liarnya, bukannya untuk dijadikan barang dagangan dan hiasan rumah. Ingat juga, ya, ranting Edelweiss menjadi sarang bagi burung tiung batu licik.
Image: meta-story
Kantong semar
Tumbuhan ini banyak ditemui di Kalimantan danSumatra .
Sesuai dengan namanya, tumbuhan ini memiliki kantung (sulur), yang berfungsi
sebagai perangkap untuk menangkap mangsa, seperti lintah, serangga dan kodok.
Di daerah-daerah kecil, kantung semar bisa dimanfaatkan untuk memasak.
Kelelawar adalah hewan yang membantu penyebaran bibit tumbuhan ini, kotorannya
juga sangat bernutrisi bagi pertumbuhan kantong semar.
Tumbuhan ini banyak ditemui di Kalimantan dan
Image: demasjanitra
Masih banyak jenis tumbuhan asli Indonesia
yang wajib kita pelajari. Semoga pada ulasan berikutnya, saya bisa memberi
informasi yang lebih banyak lagi.
Baca juga:
Ragam Oleh-oleh dari Surabaya
Ragam Oleh-oleh dari Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar